Kota, Wartatasik.com – Kerajinan tangan berbahan baku mendong menjadi salah satu icon Kota Tasikmalaya yang berpusat di daerah Purbaratu.
Dalam masa jayanya, kerajinan ini pernah merajai pasaran dengan beragam produk kebanggaannya. Namun seiring berjalannya waktu, perlahan mulai tak terekspos bahkan hilang dari pasaran dan peredaran.
Lalu kenapa sampai kini masih ada gapura selamat jalan dari Sentra Mendong?
Ketika Wartatasik.com mendatangi pengrajin mendong Hj Titim dan H Oo
sekaligus selaku owner merasa miris, pasalnya pabrik yang dulunya penuh kini sepi dan hanya tersisa beberapa mesin saja.
Dikatakan Hj Titim, saat ini bukan cuma bahan baku mendong saja yang susah, tetapi mencari pengrajinnya pun sulit dicari karena mereka lebih memilih menanam padi daripada menanam mendong.
“Mendong sendiri memang ada, akan tetapi lebih sedikit,” ucap Hj Titim dikediamannya Kp Babakan Rt 01 Rw 04 Kelurahan Purbaratu Kec Purbaratu Kota Tasikmalaya, Rabu (20/11/2019).
Sebenarnya lanjut ia, pemerintah ada pembinaan ke kecamatan dan masih aktif memberikan pupuk secara gratis,
tapi hanya 20 persen.
“Dalam seminggu itu kami menghasilkan 12 kodi, itupun dibawa ke rumah masing masing dan mesinnya dipinjamkan lalu pemasrannya ke Rajapolah,” paparnya.
Sementara itu, H Oo mengaku setiap dua bulan sekali ke luar kota (tidak rutin) dengan harapan ada orderan lagi seperti dulu seperti musim hajian.
Dia berharap pemerintah yang langsung menghandle (orderan), karena jika kepada perorangan selalu berbeda harga.
“Jika langsung ke pemerintah harganya bisa rata, sebab tidak mungkin owner menaikan upah pengrajin kalau harga mendongnya pun sudah standar,” pungkasnya. Suslia.