Seolah Dianggap ‘Lumrah’, Haikal Pertanyakan Perhatian Pemkot Tasik Terhadap Tunawisma

Seolah Dianggap ‘Lumrah’, Haikal Pertanyakan Perhatian Pemkot Tasik Terhadap Tunawisma | MF

Kota, Wartatasik.com – Momen Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 sepertinya tidak dirasakan oleh para Tunawisma yang memilih tidur di emperan toko yang ada di Jalan K.H.Z Mustofa.

Hal tersebut diungkapkan oleh Tokoh Pemuda Kota Tasikmalaya, Muhammad Haikal disela silaturahmi bersama awak media pada, Senin (19/08/2024).

Menurutnya, disamping diberbagai wilayah di Kota Tasikmalaya dirayakan dengan penuh khidmat dan meriah serta penuh hiburan dengan segenap kemewahan hiasan ornamen kemerdekaan, tapi di sisi lain Kota Tasik ada sebagian (Tunawisma) yang masih banyak terlantar di pinggiran kota.

“Terlebih keberadaan para tunawisma ini berada tepat di jantung ataupun teras Kota Tasikmalaya yang menjadi kebanggaan kita (Jalan H.Z Mustofa Kawasan Pedestrian),” tuturnya.

Ia menuturkan bahwa tujuan awal pembuatan jalan pedestrian oleh Pemkot ini adalah sebagai sarana bagi warga Tasik agar menjadi tempat yang ramah untuk bagi para pejalan kaki serta dibuat untuk menjadi ikon destinasi ketika para wisatawan berkunjung ke Kota Tasikmalaya.

Tetapi, lanjutnya, pada kenyataannya berbanding terbalik 360 derajat, “Disana sangat amburadul oleh pedagang serta malah banyak di huni oleh tunawisma yang seharusnya wilayah tersebut bersih dari hal tersebut,” imbuhnya.

“Kemananakah Pemkot Tasik beserta dinas terkaitnya? Hal ini seolah dianggap lumrah dengan tidak adanya penertiban dan pembinaan bagi para tunawisma,” tambahnya.

Dirinya meminta dinas terkait agar bisa memberikan pembinaan atau bahkan pendataan kepada para tunawisma tersebut.

“Jika bukan berdomisili kota Tasikmalaya, kan bisa dipulangkan ke daerah asalnya. Sebaliknya, jika warga Kota Tasik kita bisa bina untuk menjadi manusia kreatif dan berguna,” ujarnya tegas

Agar citra Kota Tasikmalaya ini, lanjutnya, tidak tercemar dan julukan Tasik Kota Resik ini memang sesuai dengan realita sebenarnya nu. MF.

Berita Terkait