Kota, Wartatasik.com – Corona belum sirna. Pandemi membuat banyak usaha merana dan membuat harapan hanya tinggal sebatas angan-angan. Dunia kini ada dalam genggaman. Covid-19 juga secara nyata membuat semua harus menjalani kehidupan dengan dunia maya dan beragam keperluan pun dipenuhi dengan online.
Demikian disampaikan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Tasikmalaya, Iskandar dalam sebuah diskusi bertajuk resolusi media online di tahun 2022 tentang peran media di tengah pandemi Covid-19 saat ini bersama sejumlah owner media siber di Tasikmalaya, belum lama ini.
“Sebagai bagian dari pilar demokrasi, media punya peran yang signifikan dalam kehidupan. kondisi yang terjadi hari ini, membuat manusia dipaksa untuk hidup dengan dunia digital dan peran media online dalam hal ini telah nyata dibutuhkan,” katanya.
Iskandar menjelaskan, saat ini, interaksi manusia juga lebih dominan dilakukan melalui perangkat mobile. Sebab, internet sudah menjadi sebuah kebutuhan, tak terkecuali juga dengan informasi. Selain itu, peradaban yang dulu dianggap bisa tercapai dalam satu dekade ke depan, kini menjadi lebih cepat.
“Pandemi Covid-19 memaksa seluruh orang untuk bisa cepat beradaptasi dengan internet,” ungkap Iskandar.
Selain itu, dia menyebut, kondisi ini juga telah menyadarkan banyak pihak akan urgensi dalam menyampaikan pesan kebaikan yaitu pesan pemulihan.
“Saya melihat, media online punya kesempatan itu. Jadi mari kita menyebarkan kabar kebaikan dan beragam informasi positif di media siber,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan, derasnya arus informasi di internet juga telah mengindikasikan arah paradigma seseorang dan ini dipengaruhi karena adanya dominasi orang berinteraksi dengan perangkat mobile yang terkoneksi internet menjadi lebih sering.
“Tercatat dalam sehari, rata-rata orang menghabiskan lebih dari 4 jam bersama gawainya,” ujarnya.
Menurutnya, dari data sederhana itu dapat diartikan, seperempat hidup manusia kini dipengaruhi internet. Artinya peran media online itu sangat signifikan.
“Dunia memang sudah dalam genggaman dan sekarang bukan menjadi masa depan lagi,” tegasnya.
Founder portal media online www.koropak.co.id itu juga berpendapat bahwa jejaring sosial dengan beragam platform-nya telah memudahkan manusia untuk berinteraksi secara cepat. Seiring dengan kondisi itu, berbagai informasi yang menyesatkan juga semakin mudah tersebar.
“Tak sedikit berbagai kabar yang diterima masyarakat itu tidak bertanggung jawab, dalam artian banyak informasi yang hoax. Menyesatkan dan itu sangat berbahaya,” tuturnya.
Iskandar menilai, peran media online yang berbadan hukum sangat penting khususnya dalam menyampaikan informasi secara benar, berimbang, sekaligus memberi pencerahan. Memberikan suguhan berita yang menghibur akan sangat bermakna bagi masyarakat di tahun-tahun pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Dijelaskannya, Adagium para pegiat media, bahwa Bad news is good news atau kabar buruk itu adalah berita yang bagus sekiranya sudah saatnya untuk diubah.
“Resolusi kita sebagai para pegiat media, sudah waktunya untuk menyampaikan kepada masyarakat berita yang memberi harapan. Saya memprediksi bahwa tahun 2022 ini akan menjadi tahun yang sulit. Karena menjadi tahun pemulihan dengan beragam problematika akibat Covid-19,” jelasnya.
Dikatakan Iskandar, tahun baru 2022 akan menjadi ujian berat bagi masyarakat apakah mereka masih bisa bertahan atau malah harapan akan semakin sirna.
Hal ini jugalah yang akan mempengaruhi paradigma masyarakat dengan informasi yang disampaikan media. Jadi pihaknya mengajak kepada media siber untuk sampaikan kebaikan dan harapan untuk masyarakat di tahun 2022 agar kondisi lebih baik lagi dibandingkan tahun kemarin.
Sebagai informasi, sejumlah media siber di Wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya menjadi bagian dari anggota SMSI ini. Di antaranya, koropak.co.id, inilahtasik.co.id, cakrawalamedia.co.id, wartatasik.com, tasikzone.com, voj.co.id, qjabar.com, gemamitra.com, tribuananews.co.id. Asron