Kota, Wartatasik.com – Sejatinya jika persoalan Cihideung di kembalikan kepada marwahnya yaitu Cihideung sebagia kebanggaan Kota Tasikmalaya.
Hal itu dikatakan Pengamat Sosial dan Pemerhati Budaya Kota Tasikmalaya Tatang Pahat menyikapi rencana Pemkot untuk penataan PKL di Cihideung.
Tatang mengaku masih ingat jika dulu ketika pergi ke pusat kota Tasikmalaya namun tidak sempat singgah atau mengunjungi Cihideung rasa rasanya belum sempurna.
“Seperti halnya kalau kita pergi ke Jogyakarta, tidak sempat berkunjung ke Malioboro perasaan belum sempurna ke berkunjung ke Jogyakarta,” ungkap Tatang, Jumat (11/06/2021).
Kejadian itu terangnya, pernah terjadi di Tasikmalaya, Cihideung sekarang tak ubahnya sebuah aib bagi kota Tasikmalaya dengan kesemrawutan PKL parkir dan masih banyak lagi.
Tatang pun menegaskan, jangan korbankan Cihideung sebagai ikon Kota Tasikmalaya untuk kepentingan individu atau kelompok atas dasar “balas budi”.
Menurut Tatang, sudah waktunya Kota Tasikmalaya menata diri dan ini bisa terjadi kalau pemangku kebijakan membuat aturan yang permanen. Tentu saja kepada kekuatan budaya “Local Genius”, dimana sentuhan estetika dan artistik yang dikedepankan.
“Sebab, perhitungan estetik dan artistiklah sebagai solusi jadi landasan menuju kota Tasikmalaya sebagai kota industri kreatif, jasa dan pariwisata. Sekali lagi buat pemerintah ketika mengeluarkan aturan untuk penataan Cihideung jangan setengah hati,” tandasnya. Redi.