Referensi – Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan salah satu program pemerintahan yang dilakukan untuk melakukan intervensi terhadap asupan gizi pada anak, terutama balita. Intervensi PMT dilaksanakan dan disesuaikan dengan target yang telah ditentukan.
PMT dapat diberikan kepada balita gizi buruk, balita gizi kurang, maupun kepada ibu hamil. Bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat berupa makanan berat, dan juga kudapan.
Pada saat ini, prioritas pemerintah dalam melaksanakan program intervensi PMT adalah memberikan dalam bentuk kudapan yang berbahan pangan lokal.
Berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) terbaru oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenai PMT Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil dapat dilihat bahwa Kemenkes mengarahkan ke seluruh pihak yang bertanggung jawab atas program intervensi PMT untuk melakukan inovasi dan mulai menggunakan bahan pangan lokal dalam program PMT yang dilaksanakan.
Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi dalam menangani masalah gizi pada balita dan juga ibu hamil. Kegiatan PMT berbahan pangan lokal ini juga diharapkan untuk dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara keberlanjutan.
Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dilaksanakan hampir di setiap desa yang mengalami permasalahan gizi, salah satunya adalah desa Randuputih, kecamatan Dringu, kabupaten Probolinggo.
Probolinggo, 29 Mei 2023. Mahasiswa KKNT 44 MBKM UPN ‘Veteran’ Jawa Timur melakukan kegiatan Sosialisasi Inovasi Pemberian Makanan Tambahan Abon Ikan Asap. Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai perwujudan program Kuliah Kerja Nyata MBKM yang dilaksanakan oleh Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur dengan skema bebas stunting.
Ikan asap merupakan salah satu komoditas utama yang ada di desa Randuputih, hal ini sesuai dengan letak desa yang strategis yang berada di pinggir laut. Pada sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKNT 44 mengenai inovasi yang telah dibuat, penggunaan bahan dasar abon ikan asap, adalah jenis ikan cakalang.
Ikan cakalang asap merupakan jenis ikan yang sangat mudah ditemukan di desa Randuputih, sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar utama pembuatan abon ikan asap. Selain itu, ikan cakalang juga merupakan sumber protein, dan memiliki kandungan asam lemak Omega-3 yang cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa ikan lokal lainnya.
Dalam proses pembuatan inovasi abon ikan cakalang asap, mahasiswa KKNT 44 MBKM UPN ‘Veteran’ Jawa Timur juga telah melakukan koordinasi dengan ahli gizi serta bidan desa mengenai nutrisi yang ada pada resep abon ikan asap, yang nantinya akan diberikan kepada undangan acara.
Adanya sosialisasi ini diharapkan dapat mewujudkan tujuan utama dari petunjuk teknis PMT berbahan pangan lokal, yaitu untuk mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara keberlanjutan.
Penulis: Mahasiswa KKNT 44 MBKM
UPN ‘Veteran’ Jawa Timur