Kabupaten, Wartatasik.com – Terkait viralnya berita bikers yang mengunakan APD, Roni salah satu anggota POKT (Paguyuban Otomotif Kabupaten Tasikmalaya) angkat bicara.
Ia mengaku sangat kecewa dengan kelakuan raiders yang tidak patut di contoh itu, sebab APD harusnya dipakai oleh tim medis.
“Eh mereka malah dipakai lelucon, entah demi viral atau demi konten yang tak berfaedah, ini mereka parah sekali, safety riding sangat tidak patut di contoh,” ujar Roni Senin (30/08/2021).
Pria yang akrab disapa Bung Oi ini menyebut, tidak tutup kemungkinan hal konyol ini berimbas ke keluarga POKT.
“Kami pun memohon maaf kepada tim medis, bila yang melakukan hal konyal itu dari keluarga POKT,” ucapnya.
Di tempat berbeda, Ketua Bidang Organisasi komunitas dan Humas IMI Korwil Kabupaten Tasikmalaya Vera Shopia turut menyikapi.
“Untuk berita yang sedang viral di Tasikmalaya tentang pengendara Sunmori yang konvoi memakai APD tapi tidak menggunakan helm tolong lah kerja samanya baik dengan kepolisian maupun dengan warga setempat,” ungkap Vera.
Menurutnya, sekarang ini Indonesia masih dilanda wabah bencana corona dan masih banyak dari sebagian warga yang masih ketakutan akan wabah ini.
“Terus ini kalian seakan akan menakuti warga sekitar dengan cara menggunakan APD. Tolong, untuk bikers tersebut syarat berkendara yang baik dan benar itu, memakai helm, membawa surat surat motor, terakhir kendaraan itu layak pakai,” terang Vera.
“Itu syarat berkendara, bukannya pakai APD, kalau mau pake APD kenapa gak sekalian aja Sunmori konvoinya pake ambulan, tolong segera klarifikasi, dan jangan menjadikan nama baik sunmori hancur gara gara kelakuan kalian semua,” imbuhnya.
Salah satu nakes di kab Tasikmalaya memberikan tanggapan. Ia turut menyayangkan karena seharusnya tidak memakai pakaian APD, karena bukan keperluan pribadi. Apalagi saat ini banyak petugas medis sangat membutuhkan baju hazmat tersebut.
“APD itu sudah jelas kegunaannya, bahwasannya Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), alat pelindung diri adalah peralatan yang dipakai untuk melindungi pekerja dari kecelakaan,” terang Nakes yang tidak disebutkan namanya.
“APD juga untuk melindungi dari penyakit yang disebabkan oleh adanya kontak atau paparan dengan bahaya potensial di lingkungan kerja baik, yang bersifat fisik, kimia, maupun biologis,” sambungnya.
Sehingga lanjutnya, jelas APD diperlukan untuk melindungi pekerja jika terdapat bahaya tanggap darurat maupun paparan bahaya potensial fisika, kimia, dan biologis.
Adapun, rute paparan termasuk pernapasan, kulit, mulut (oral), dan selaput lendir (misalnya melalui mata atau luka terbuka). Oleh karena itu, penggunaan APD disesuaikan dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
“Jadi kami berharap kepada masyarakat ya hanya cukup memakai masker, kalau bisa dua lapis, jangan berkerumun, jaga jarak, dan bisa menjaga kebersihan dengan menggunakan hand sanitizer atau cuci tangan,” tandasnya. Ndhie.