Kota, Wartatasik.com – Jumlah kasus positif Covid 19 di Kota Tasikmalaya melonjak, namun Pemkot Tasikmalaya kekurangan anggaran untuk Penanganan Covid 19 sehingga mengundang perhatian publik.
Seperti Ketua Tasik Budgeting Control (TBC), Ardiana Nugraha. Ia menilai bahwa Pemkot Tasikmalaya tidak serius dalam menangani penyebaran virus Covid 19.
“Kalau begini, Pemkot terkesan tidak serius tangani pandemi Covid19, dong. Jadi bulan-bulan kemarin kemana saja itu anggarannya,” ungkap Ardiana, Rabu (30/09/2020).
Selain itu terangnya, manajemen penanganannya juga harus jelas dan sistematis serta Pemkot Tasikmalaya harus tegas. Lantaran itu, jangan menjadi alasan dengan menipisnya anggaran dan berdalih kewalahan dalam penanganan Covid 19.
“Anggaran penanganan Covid19 di Kota Tasikmalaya itu besar. Mencapai Rp 80 Miliar. Kalau penggunaan anggarannya jelas, efektif dan efisien, harusnya bisa menekan kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya,” tegasnya.
Menurutnya, penggunaan anggaran Covid 19 di Kota Tasikmalaya tidak jelas dan ada beberapa poin yang dinilai terjadi ketimpangan anggaran,” Setelah kami analisis, ada beberapa poin penggunaan anggaran yang tidak singkron. Salah satunya soal anggaran sosialisasi PSBB,” papar Ardiana.
Data data yang diterima dari BPKAD, Aediana membeberkan jika sampai saat ini Pemkot Tasikmalaya telah menghabiskan uang Rp 830 juta. Sedangkan data dari Diskominfo sendiri itu hanya menghabiskan Rp 733 juta.
“Ini perlu dipertanyakan. Saya meyakini jika pemerintah serius tangani pandemi covid19, maka jumlah kasus positif dapat ditekan,” pungkasnya. Ndhie.