Temuan Dugaan Manipulasi Data PPDB 2024, LBH Sapu Rata Nusantara Datangi SMAN 1 Kota Tasik

Temuan Dugaan Manipulasi Data PPDB 2024, LBH Sapu Rata Nusantara Datangi SMAN 1 Kota Tasik | MF

Kota, Wartatasik.com Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sapu Rata Nusantara gelar audiensi ke SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya dalam rangka klarifikasi terkait temuan yang ada di PPDB 2024.

Dalam audiensi tersebut, LBH Sapu Rata Nusantara diterima secara langsung beberapa Wakil Kepala Sekolah pada Rabu (24/07/2024).

Dewan Pembina LBH Sapu Rata, Kepler Sianturi menyebutkan tujuan dari audiensi tersebut dalam rangka klarifikasi kepada pihak sekolah terkait adanya dugaan-dugaan manipulasi data pada PPBD 2024 di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya.

“Data-data tersebut kami dapatkan dari laporan-laporan para orang tua yang anaknya tidak diterima di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya padahal memiliki prestasi yang cukup banyak,” tuturnya.

Dirinya menyayangkan adanya temuan seorang siswa yang tidak memiliki prestasi namun bisa diterima di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya.

“Selain itu, ada yang lebih mengherankan lagi bahwa ditemukan adanya seorang siswa yang berdomisili di Ciamis bisa masuk dan diterima di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya melalui jalur prestasi,” jelasnya.

Dan itu, lanjut Kepler, menjadi pertanyaan besar, kenapa siswa yang asli berdomisili di Kota Tasik, bahkan jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah dan memiliki banyak prestasi tidak diterima.

“Padahal menurut saya seharusnya harus ada kebijakan untuk memprioritaskan siswa asli tasik dulu dalam hal penerimaan PPDB tersebut,” tegasnya.

Selain itu, tambahnya, masih banyak data-data dari PPDB ini yang harus segera di klarifikasi, salah satunya terkait jalur perpindahan tugas, di situ juga ditemukan kejanggalan.

“Saya akan memberi waktu sampai besok kepada pihak sekolah untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan kami dengan data yang valid, dan pihak sekolah sudah menyanggupinya,” jelasnya.

Lanjut Kepler “Apabila nantinya terbukti ditemukan kecurangan, saya tidak akan segan untuk melaporkan temuan ini ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.

Sementara itu, Jenon Harianja yang merupakan orang tua dari Ayu salah seorang siswa yang tidak diterima mengaku heran kenapa anaknya tidak diterima padahal memiliki banyak prestasi.

“Salahsatunya ada juara 1 lomba menyanyi solo tingkat kota yang dimenangkan anak saya selama dua tahun berturut-turut yang sertifikatnya ditandatangani langsung oleh Wali Kota,” jelasnya.

Selain itu, katanya, ada juga Juara 1 Penampilan terbaik lomba menyanyi di ajang FLS2N yang di selenggarakan oleh dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, dan masih ada prestasi-prestasi lainnya.

“Selain itu, dari segi nilai raport, anak saya juga mendapat rata-rata nilai yang cukup besar sekitar 95 an namun masih belum juga keterima,” tambahnya.

Dengan adanya pengakuan dari orang tua tersebut crew Wartatasik.com sudah mencoba meminta klarifikasi dari pihak sekolah, namun pihak sekolah enggan menanggapi hal tersebut dan terkesan menghindar dari awak media. MF

Berita Terkait