Kota, Wartatasik.com – Sejumlah titik bantaran sungai Ciwulan tepatnya di Kp. Leuwibudah dan Kp. Leuwibilik Kecamatan Kawalu terdapat gundukan sampah yang mulai menggunung.
Tumpukan sampah tersebut berasal dari hulu sungai Ciwulan berupa sampah plastik dan sampah rumah tangga akibat terbawa arus air sungai.
Seorang warga Kampung Cukang, Tanjung, Kawalu, Kota Tasikmalaya bernama Entis (43) mengatakan di sungai Ciwulan tepatnya dibawah jembatan gantung Leuwibudah mengungkapkan gundukan sampah setelah hujan di sungai Ciwulan semakin menumpuk.
“Sejak pukul enam pagi warga sekitar disini memungut sampah plastik, ada juga sebagian warga yang memungut kayu-kayu yang hanyut yang dijadikan kayu bakar,” ungkap Entis, Senin (10/07/2023).
Menurutnya tidak semua sampah plastik dipungut oleh warga sekitar, sampah yang dipungut oleh warga hanya sampah plastik botol yang dapat dijual ke penampung rongsok untuk selanjutnya dijual kembali ke pengusaha daur ulang ulang sampah.
Sedangkan sampah plastik berupa plastik kemasan shampo, makanan ringan dari berbagai produk nampaknya semakin menumpuk, dan yang sangat terlihat jelas adalah limbah styrofoam bekas kemasan elektronik dan styrofoam kemasan makanan.
Ketua Gapoktan Bunga Tanjung Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya Ahmad Syahroni menyebutkan adanya sampah yang ada di sungai Ciwulan dan beberapa anak sungai sangat mengganggu saluran air ke drainase yang mengairi ke beberapa lahan pertanian.
“Berdampak pisan (sekali) akibat penyumbatan sampah jadi debit air berkurang terhadap keberlangsungan pertanian dan perikanan, dari aliran sungai di wilayah Mangkubumi dapat mengairi lebih dari 1300 Ha, mulai kecamatan Mangkubumi sampai Kawalu dan sebagian wilayah Tamansari,” ungkapnya.
“Sangatlah mengganggu, di sungai kecil seperti Cilamajang, Cikunten, Cipari jika ada gundukan sampah sangat beresiko adanya zat kimia dari limbah konveksi sangat lah mengganggu termasuk bahaya residu kimianya terhadap petani ikan yang berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas hasil panen petani yang membudidayakan perikanan,” kata Ahmad.
“Potensinya masih cukup besar, jumlah kelompok tani saja ada 53, jumlah KWT (Kelompok Wanita Tani) 153 dan jumlah total dari masyarakat pertanian baik di padi dan perikanan berjumlah 684 kelompok, dari data yang diperoleh tahun 2017 luas lahan baku sawah luas : 5.826 ha , sedangkan luas lahan tegalan atau kebun : 2.554 Ha,” pungkas Ahmad. Sus