Kab, Wartatasik.com – Terkait aksi tutup mulut Kasi Perencanaan Desa Tanjungkerta ketika dikonfirmasi Bantuan Keuangan (Bankeu) TA 2020 mendapat tanggapan dari Sekretaris Kecamatan Pagerageung Asep Priyatin Saputra, S.STP, MM.
Ia mengaku tidak bisa menjustifikasi soal tersebut, karena pihaknya belum mengaudit ataupun monitoring evaluasi terhadap realisasi Bankeu Desa Tanjungkerta.
Sekmat Asep menyebut, bagian perencanaan itu harusnya tahu karena memang tupoksinya yang membuat planing dari awal. Tapi, ia berpendapat, mungkin yang bersangkutan itu tidak ada kapasitas dan ada yang lebih tinggi (jabatan) untuk menjawab.
“Kalau untuk informasi pembangunan, kan sekarang ini era keterbukaan informasi, sudah jadi tuntutan, ada juga undang undangnya. Terkait dengan kondisi sakitnya kepala desa Tanjungkerta, itu manusiawi,” kata Asep, Selasa (23/06/2020).
Menyikapi itu, Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Ketua Asosiasi Kepala Desa (Apdesi) Kecamatan Pagerageung Ahmad Hidayat angkat bicara.
Dirinya mengaku sudah berusaha menghubungi Kades Tanjungkerta, namun karena no handphone-nya tidak aktif, jadi Ahmad hanya bisa konfirmasi dengan Kadus Ade Muslih yang jadi juru bicara perwakilan kades Tanjungkerta.
Baca juga:
Ditanya Bankeu, Kaur Perencanaan Desa Tanjungkerta Tutup Mulut?
“Kami menyayangkan Kaur Perencanaan Desa Tanjungkerta tidak bisa menjawab, karena dia sebagai perencana, pasti tahu tentang Bankeu, sebab Kaur Perencanaan koordinasi dengan kepala desa,” paparnya.
Ahmad membandingkan, sebagai Kepala Desa Sukapada, ia menganggap selama yang dipertanyakan normatif, kenapa tidak dijawab, karena memang harus transparan dan tidak usah ditutup tutupi.
“Kan sekarang di desa ada Sideka (Sistem Informasi Desa atau Kelurahan), terus Ada KIM (Kelompok Informasi Masyarakat),” jelasnya.
Ahmad menuturkan, terakhir bertemu dengan Kepala Desa Tanjungkerta itu di bulan Ramadhan, ketika mau pembagian baksos kabupaten, lalu sampai saat ini lost kontak.
“Kami berharap sebagai Ketua Apdesi Kecamatan Pagerageung, tidak terjadi lagi hal seperti ini ditengah keterbukaan informasi. Jangan sampai orang bilang, karena nila setitik rusak susu sebelanga akibat ada salah satu oknum,” pungkasnya. Wan.K