Kab, Wartatasik.com – Dalam beberapa pekan terakhir ini pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) mulai menyebar ke beberapa daerah yang ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya.
Salah seorang petani muda Muhaemin Abdul Basit asal Kec Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya mengaku, isu virus Corona sangat membuat masyarakat panik.
Sebab terangnya, bukan saja mengganggu aktivitas masyarakat, tapi juga memperlambat dan mempengaruhi perekonomian di masyarakat. Pasalnya, kebanyakan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya berprofesi sebagai petani dan sebagian besar penghasilan masyarakat dari bertani.
“Dengan adanya kebijakan pembatasan wilayah oleh pemerintah Kota Tasikmalaya, sangat berdampak kepada petani Kabupaten Tasikmalaya, karena pasar Cikurubuk yang ada di Kota Tasikmalaya adalah tempat perputaran ekonomi masyarakat kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya, Rabu (01/04/2020).
Lantaran itu kata Abdul, beberapa petani sempat mengeluh karena hasil tani yang menjadi sumber pendapatan susah untuk dijual. Ia pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk lebih serius dalam menghadapi virus ini.
“Jangan menganggap remeh dalam penanganan, tidak cukup dengan himbauan dengan memasang banner dan poto bupati di desa desa, karena ini bukan waktunya kampanye,” ungkapnya.
Abdul menyebut, pemerintah jangan saling lempar ketika ada pertanyaan dari masyarakat, yang jelas perlu langkah konkrit dari Pemkab Tasikmalaya, khususnya satgas yang dibentuk kurang efektif.
Karena tambah ia, masyarakat belum merasakan kehadiran satgas yang dibentuk disetiap kecamatan, bahkan di tingkat desa, apalagi beberapa hari terakhir banyak masyarakat kabupaten yang pulang ke kampung halamannya dan dari zona merah dan ini perlu perhatian serius.
“Harapan kami, tolong lebih diperhatikan perekonomian masyarakat kabupaten yang hari ini mulai lumpuh, khususnya petani dan masyarakat menengah kebawah,” pungkasnya. Ndhie