Kab, Wartatasik.com – Pemerintah Desa merupakan ujung tombak kesuksesan berbagai sektor pembangunan, bahkan sebagai garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat dalam berbagai kebutuhannya.
Tupoksinya tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur atau sarana prasarana saja, namun kepentingan lainpun yang sejatinya wajib diperhatikan Pemerintah Desa.
Termasuk menampung aspirasi dan cepat tanggap akan situasi kondisi baik yang berkaitan dengan bencana alam maupun bencana kesehatan, seperti Covid 19.
Namun apa jadinya, dikala ada sejumlah warganya terkena Corona, tapi pihak pemerintah desa terlihat apatis tanpa adanya rasa perhatian. Padahal, pemerintah pusat mewanti wanti agar antisipasi terhadap pandemi.
Seperti di Desa Jayamukti Kec Leuwisari kab Tasikmalaya. Ada 3 orang warga Ceungceum inisial N (52), V (24) dan I (52) terkena serangan Covid-19 dan dinyatakan positif terhitung tanggal 31 Desember 2020 berdasarkan Lab Kimia Farma.
Terhitung tanggal tersebut, 3 orang warga positif melakukan isolasi mandiri, pihak puskesmas melalui bidan desa sigap menangani baik memberikan obat obatan, bahkan makanan disamping motivasi agar semangat melawan untuk sembuh.
Salah seorang yang terkena Covid 19, inisial N (52) mengaku sampai saat kepala desa Jayamukti tidak pernah peduli terhadap warganya,” sampai saat ini, saya tidak pernah ada komunikasi detail dengan kepala desa sebatas chat WhatsApp, sing engal damang (semoga cepat sembuh, red),” ungkap N, Rabu (06/01/2021).
Ia pun sebagai warga berharap agar pemerintah desa Jayamukti tanggap menyikapi dengan baik. Sebab warga juga manusia, bukan seekor ayam kena tetelo (penyakit).
“Minimal, kami butuh penyemangat, sambangi kami sekalipun jaga jarak dan memakai alat pelindung diri (APD). Janganlah memberi bantuan bekal, selama isolasi ngalongok ge henteu (menjenguk pun tidak),” keluh N.
“Sementara ini, saya bertiga masih menunggu hasil SWAB kedua, semoga hasilnya negatif, tutup warga dengan nada kesal dan sedih. Ndhie.