Kota, Wartatasik.com – Tim Dosen Manajemen Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melakukan pelatihan dan pendampingan pengolahan daun kelor menjadi kapsul kelor di Kampung Anaka, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian bagi Masyarakat (PbM) skema ketahanan pangan yang menjadi program tahunan LP2M Universitas Siliwangi selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.
Fokus utama dari program ini yakni mengolah daun kelor menjadi kapsul kelor, dengan tujuan untuk menambah sumber pangan berbahan dasar daun kelor.
Selain itu, diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomis daun kelor yang pada akhirnya dapat membantu masyarakat untuk tetap bertahan ditengah kesulitan yang mereka hadapi sebagai dampak dari adanya pandemi COVD-19.
PbM dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 31 Agustus dan 8 September 2021 yang diikuti oleh setidaknya 20 peserta dari masyarakat Kampung Anaka, sebagian besar didominasi oleh ibu rumah tangga.
Salah satu tim dosen PbM Unsil Nuryanti Taufik menjelaskan, Kampung Anaka dipilih karena hasil tani tanaman kelornya cukup banyak, akan tetapi sejauh ini hasil tani tersebut hanya dimanfaatkan masyarakat setempat menjadi bahan makanan untuk membuat sayur.
“Padahal menurut beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa daun kelor memiliki banyak manfaat serta bernilai jual tinggi apabila diolah dengan tepat,” ungkap Nuryanti, Jumat (10/09/2021).
Tahapan Kegiatan Bersama anggota tim Nuryanti Taufik, dibantu tiga mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Siliwangi yakni Alisa Nur Fajri, Sania Rahmi Kamila dan Rizky Ramadhan, Tim PbM UNSIL telah melakukan penguatan ketahanan pangan melalui dua tahapan kegiatan.
Tahap pertama berupa pelatihan mengenai khasiat daun kelor serta berbagai macam cara pemanfatannya yang dilakukan oleh Iis Sutarsih sebagai Narasumber.
Dalam tahapan ini masyarakat Kampung Anaka diberikan penjelasan secara menyeluruh mengenai khasiat daun kelor bag kesehatan dan bagaimana cara pemanfaatannya agar dapat dsimpan lebih lama dalam bentuk bahan pangan olahan serta cara bagaimana cara meningkatkan nilai ekonomis daun kelor.
Selanjutnya tahapan kegiatan kedua adalah pendampingan pengolahan daun kelor menjadi kapsul kelor yang juga dibantu oleh Iis Sutarsih sebagai Mentor.
Dalam kegiatan ini, masyarakat Kampung Anaka melakukan praktik secara langsung mengolah daun kelor menjadi tepung kelor dan dimasukan kedalam cangkang kapsul kosong kemudian selanjutnya dikemas kedalam botol kapsul.
Kegiatan pendampingan ini berjalan dengan sangat baik karena didukung oleh antusiasme warga yang tinggi karena bagi mereka pengolahan daun kelor menjadi kapsul kelor ini mampu menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan.
Sementara itu, Koordinator peserta pelatihan dan pendampingan kapsul kelor Giyar mengungkapkan, PbM Unsil telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Kampung Anaka.
Menurutnya, melalui pelatihan dan pendampingan ini masyarakat di desanya telah memiliki pengetahuan serta keterampilan pengolahan daun kelor
“Selanjutnya, diharapkan melalui kegiatan semacam ini masyarakat mampu mengembangkan hasil tani daun kelornya menjadi lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi,” pungkas Giyar. Redi.