Kota, Wartatasik.com – Kegiatan TPK Gema Madani Simpati kelurahan Sukalaksana Kec Bungursari Kota Tasikmalaya gelar Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Lingkungan Sehat, Rabu (09/09/2020).
Turut hadir dalam acara tersebut, Camat Bungursari, perwakilan Bidang Kesra Pemkot Tasikmalaya, Koordinator Kota, kader posyandu, dewan pendidik TK/TPA,PKK dan kerohanian beserta tamu undangan lainnya.
Ketua TPK Gema Madani Aan Rukiman menjelaskan, ditahun ketiga TPK Gema Madani hanya satu kegiatan yaitu di bidang kesehatan dan kabarnya di tahun 2021 nanti tidak akan ada program lagi.
“Beda dari tahun sebelumnya, dulu awal terbentuk TPK Madani Simpati dulu ada klaster, tapi sekarang tidak ada. Namun, pengolahan klaster tersebut tetap masih berjalan di masing masing kelurahan,” ungkapnya.
Aan ingin, warga masyarakat yang di undang menjadi inspirator di wilayahnya, karena dari 11 RW yang di undang hanya perwakilan saja. Pihaknya pun dari TPK akan memantau dan mendampingi terus tiap perwakilan yang diberi tanggung jawab tersebut, supaya tidak hanya sebatas kumpul saja.
“Ada ragam kegiatan di masyarakat seperti ekonomi kecil dari holtikultura, yaitu perkebunan yang menggunakan lahan fasilitas di masing masing halamannya,” tutur Aan.
Ia menambahkan, khusus wilayah Sukalaksana, walapun dengan tanah seadanya tetap akan membantu juga di bidang kesehatan dan ekonominya.
Dijelaskan Aan, sesuai usulan, karena Sukalaksana terdapat tujuh kelurahan, harus ada juga tujuh wastafel di Lembur Madani dan non Lembur Madani yang akan disimpan di tempat biasa dikujungi banyak warga seperti madrasah, posyandu, masjid jami dan titik yang orang berkerumun.
“Ini sudah di musyawarahkan terkait titik yang akan di simpan wastafel tersebut dan itu adalah hasil dari rempugan,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Bungursari Ahmad Suparman sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan Gema Madani, sebab
sekarang programnya di fokuskan untuk penciptaan kawasan sehat dan
nyambung dengan keadaan dimasa pandemi ini.
Lanjut Ahmad, terkait adaptasi kebiasaan baru dengan protokol kesehatannya, tentu tidak lepas dari peran serta masyarakat di lingkungannya masing masing.
“Semua pihak harus mensosialisasikan protokol kesehatan, bermasker jaga jarak, cuci tangan dan wabah DBD juga dengan pola hidupbersihnya,” beber Ahmad.
Melalui kegiatan ini, ia menyebut akan mencoba merangkul masyarakat untuk menjari kader menciptakan lingkungannya ke tetangganya dan saudaranya tentang lingkungan yang sehat.
“Saya berharap kedepannya buka hanya pelaksanaan secara seromonial tetapi output araham arahan dari narasumber kawasan yang sehat ini bisa di aplikasikan, sehingga tercipta suatu lingkungan masyarakat yang sehat,” pungkasnya. Suslia.