Kabupaten, Wartatasik.com – Dalam upaya mencegah kerentanan lebih lanjut dalam komunitas ASM di seluruh dunia, Bank Dunia telah mengumpulkan data dan membentuk jendela darurat.
Yang mana prihal tersebut adalah untuk mendukung komunitas pertambangan rakyat dalam menghadapi respon jangka pendek, dan menengah dalam penanganan covid 19, yaitu terkait dengan pendidikan, pelatihan dan meningkatkan kapasitas.
Program EGPS -2 ini bertujuan untuk membangun komunitas pertambangan rakyat yang tangguh di masa pandemi global ini. Kegiatan pelatihan ini dilakukan selama 5 hari yang bertempat di Desa Setiawaras. Jum’at, (24/12/2021).
Nampak hadir, Wakil Bupati Tasikmalaya, Kepala Badan Pembangunan Daerah kab Tasikmalaya, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag kab Tasikmalaya, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, dinas PUTRPRKPLH, masyarakat desa Setiawaras, tokoh pemuda dan karang taruna.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mewakili bapak Bupati sangat berterimakasih kepada Woman Mining Energy dan World Bank dalam program EGPS ini karena memilih Kab Tasikmalaya sebagai lokasi pilot project dalam pertambangan rakyat di desa Setiawaras kec Cibalong Kab.Tasikmalaya dalam upaya pemulihan ekonomi di masa Covid-19 pandemi ini.
“Bahkan desa Setiawaras masuk dalam nominator fotografer dan videografi terbaik se-Asia Pasifik dengan sawah Lunto Sulawesi, kedepanya semoga bisa memanfaatkan peluang-peluang untuk desa yang lain yang konsen terhadap isu lingkungan khususnya pertambangan agar bisa terlatih dari segi pengelolaan kapasitas SDM,” tegas Bupati.
Di tempat yang sama, salah seorang tokoh pemuda atau selaku Wakil Ketua Karang Taruna kab Tasikmalaya menyebut, ini hal yang sangat monumental dimana Woman Mining Energy (Wime) bersama World Bank mensupport kegiatan berbasis masyarakat dalam bidang pertambangan rakyat di kab Tasikmalaya langkah yang harus di dukung oleh pemerintah daerah untuk keberlanjutannya.
“Saya pikir ini langkah strategis dimana dalam masa pandemi ini penambang di desa Setiawaras dalam hal ini melibatkan masyarakat, khususnya perempuan dalam project ini diberi pelatihan dari berbagai workplane untuk menunjang kapasitas SDM juga kelembagaan agar lebih profesional, apalagi se Indonesia ini hanya 2 daerah dimana Kab.Tasikmalaya menjadi salah satu projectnya,” pungkas tokoh pemuda yang tak disebutkan namanya ini. Ndhie.