Kota Bogor, Wartatasik.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengajak warga Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang, hingga puting beliung yang dipicu fenomena La Nina.
“Adanya fenomena La Nina, hujan dengan curah tinggi bisa terjadi kapan saja. Maka harus dipersiapkan upaya antisipasi,” ucap Kang Uu saat menjadi narasumber pada acara Dialog Khusus Radio Republik Indonesia (RRI) “Jawa Barat Bersiap Menghadapi Fenomena La Nina” di Hotel The Mirah, Kota Bogor, Senin (16/11/2020).
Dilansir situs web Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG), La Nina sendiri merupakan kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya dan diikuti oleh penguatan aliran angin pasat timur. Dampaknya, curah hujan ekstrem bisa terjadi dan menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Kang Uu menambahkan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 360/4707/BPBD tanggal 23 Oktober 2020 yang menginstruksikan pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan pemantauan secara cermat dan berkelanjutan untuk mengetahui situasi terkini terhadap perkembangan informasi cuaca atau peringatan dini dari BMKG.
“Sebagai langkah mitigasi, perlu dilakukan optimalisasi tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, danau embung sungai, dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih,” ucap Kang Uu.
Pun dari hal terkecil di lingkungan sekitar, Kang Uu mengajak masyarakat untuk mulai membersihkan saluran air, selokan, parit-parit, sungai, dan upaya pelestarian lingkungan lainnya.
“Kepada masyarakat harus berpartisipasi terutama parit-parit di wilayahnya masing- masing. Rumput atau sampah harus segera dibersihkan. Kalau curah hujan tinggi air bisa mengalir lebih baik,” ujar Kang Uu.
“Juga jangan lupa iringi dengan peningkatan keimanan dan ketakwaan, inilah yang akan menguatkan sekaligus menenangkan batiniyah kita,” tambah sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini.
Sementara itu, kepada bupati/wali kota, Kang Uu menginstruksikan agar selalu melaksanakan pemantauan terhadap situasi dan kondisi terkait kebencanaan serta memperkuat koordinasi kepada semua pihak terkait sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penanganan bencana.
Kang Uu pun meminta pihak terkait kebencanaan membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga informasi terkait kebencanaan dapat tersosialisasikan dengan baik, tepat, dan cepat.
Selain itu, Kang Uu juga mengajak pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi rumah warga yang sudah tua, reyot, atau kurang layak huni yang rawan roboh ketika bencana terjadi.
“Rumah-rumah yang rawan tolong diantisipasi. Beberapa kali bencana terjadi, kebanyakan rumah yang roboh yang sudah tua, bangunan lama, memang rawan,” pungkas Kang Uu. Humas Jabar/EQi