Kota, Wartatasik.com – Dinasti wisata di Tasikmalaya mulai bergeliat lagi dengan hadirnya wahana wisata alam yang baru yaitu wisata alam Batu Bangkong yang berada di Kelurahan Sirnagalih kec. Indihiang Kota Tasikmalaya.
Latar belakang dibukanya wisata alam batu bangkong karena ada rasa kepedulian dan inisiatif dari masyarakat setempat imbas dari pandemi Covid 19 yang menyebabkan anak-anak sekolah diliburkan dan banyaknya warga yang kena PHK, serta kerapnya masyarakat memancing.
Seperti yang dilakukan warga Sirnagalih dalam wadah Yayasan Batu Bangkong Sirnagalih dengan melakukan audensi ke pihak DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (26/01/2022).
Dadang salah satu motor dinasti wisata batu bangkong mengaku optimis dengan potensi alam yang ada di Tasikmalaya, terutama daerah kelahirannya Indihiang untuk dijadikan salah satu ikon kota Tasikmalaya.
Pasalnya, Dadang sangat miris jika ditanya soal ikon kota sendiri jika dibanding kota-kota lain seperti Jogjakarta dengan Malaiboronya, Bali dengan Sanurnya dan kota-kota lainnya.
“Dengan potensi alam dan sungai Citanduy menyajikan keindahan yang perlu digali dan dikembangkan dengan sumber daya manusia yang begitu tulus. Tentunya suport bahu membahu dalam memajukan dinasti wisata batu bangkong ini,” harap Dadang.
Ia optimis, kedepannya tahap demi tahap perbaikan dan sarana pendukung lainnya akan dibangun, apalagi saat ini juga responnya sangat baik. Itu bisa dilihat ketika kunjungan di hari biasa saja, sudah mencapai ratusan pengunjung.
“Sedangkan weekend sampai ribuan pengunjung,” beber Dadang.
Ketua Komisi IV Dede Muharam mengapresiasi pemaparan dan apa yang menjadi latar belakang Batu Bangkong menjadi program agro wisata Tasikmalaya.
“Kami pun akan dorong di tahun anggaran 2022 dengan stakeholder yaitu Disporbudpar,” ucap Dede.
Kepala Disporabudpar Ahdian menyebut, program dinasti wisata Batu Bangkong sudah dipersiapkan menjadi salah satu program selain kampung wisata Salapan, Pasir Pataya dan Urug Kawalu.
“Potensinya sangat bagus serta warganya sangat respek, baik kompeparnya dan sudah memenuhi kriteria,” ungkap Hadian.
“Tapi semuanya harus memenuhi saptapesona seperti lahan parkir, tiket, kearipan lokal yang harus dilestarikan dan kembangkan baik wisata alam maupun wisata kuliner,” tambahnya.
Ketua komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Andi Warsandi, akan mendorong kreativitas masyarakat untuk survive, jangan mengandalkan dari luar. Sebab, jangan sampai nilai jual dari sebuah orsinalitasnya yang ada dirubah.
“Karena sebagai relaksasi yang dibutuhkan masyarakat dalam aktivitas keseharianya membutuhkan suasa alam, jadi kembangkan dan selaraskan dengan alam dan target utama bagaimana bisa mensejahterakan masyarakat sekitar,” pungkasnya. Awen