Kabupaten, Wartatasik.com – Ekonomi Kreatif menjadi isu yang diangkat kelompok KKN 28 Universitas Siliwangi (Unsil) saat ditugaskan mengandi di Desa Puspamukti Kec. Cigalontang.
Ketua Kelompok KKN 28 Aris Muhammad Ramdani mengakui, ragam potensi yang dimiliki desa Puspamukti dari setiap kedusunannya, mulai dari kebudayaan, alam, kuliner, kerajinan bahkan yang sedang saat trend kali ini yakni kopi Cigalontang yang sudah terkenal di kalangan pecinta kopi.
Kelompoknya kata Aris, sangat tertarik untuk mengangkat segala potensi yang berada di daerah tersebut dengan kemasan Ekonomi kreatif.
“dasar itulah, kelompok KKN 28 Unsil periode Gelombang II bulan Juni-Juli tahun 2019 diberitugas dan diamanatkan untuk melaksanakan pengabdian di Desa Puspamukti, “ungkapnya kepada wartatasik.com, Rabu (17/07/2019).
Hakikatnya terang Aris, ekonomi kreatif merupakan ekonomi masa depan yang bertumpu atau berpacu pada kreasi manusia yang menjunjung tinggi pada kreativitas berpikir.
Menurut Aris, tujuan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi dan lingkungan yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan serta mendorong inovasi, kreativitas dan inovasi dalam pengembangan Ekonomi Kreatif.
“Untuk menjalankan Ekonomi kreatif ini disusun beberapa program program, seperti Penyuluhan Pemasaran produk, Pelatihan Inovasi produk sistem pertanian, Seminar Program bina Desa Ekonomi kreatif dan sebagai puncaknya yakni kegiatan Festival Rakyat Puspamukti,” paparnya.
Adapun tambah ia, kegiatannya itu bukan hanya program KKN saja, namun penyelenggaraan ini berhasil karena dari masyarakat, oleh masyarakat untuk masyarakat Puspamukti.
“Kami percaya Desa Puspamukti merupakan mutiara yang terbenam yang sudah mulai menemukan kilauannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Desa ini sudah menggelar Festival Rakyat Puspamukti yang terlaksana pada 13 Juli 2019 dengan tema Menggali potensi lokal menuju ekonomi kreatif.
Dimana dalam ferstival tersebut menampilkan seluruh potensi yang ada di Desa Puspamukti seperti pameran Kopi Cigalontang, stand pameran hasil produk atau kerajinan tiap kedusunan, serta ada Festival kebudayaan seperti Singa Depok, Sanggar Angklung, qasidah, Garuda paksi untuk diperkenalkan ke berbagai khalayak bahkan ke Pemerintah Desa dan Pemerintahan kabupaten Tasikmalaya. Blade