Kota, Wartatasik.com – Peduli terhadap nasib penerus bangsa yang memasuki era yang multi tantangan karena lengah sedikit generasi muda akan terjerumus ke lembah hitam.
Untuk itu, Mantan Narapida Tasik (Manasix) yang beralamat di Jalan Letkol Komir Kartaman Kel. Lengkongsari Kec. Tawang Kota Tasikmalaya yang dinahkodai Asep Ugar dan Asep Jue ini, mempunyai program-program sosial diantaranya bersih-bersih sungai, sosialisasi bahaya narkoba, LGBT dan tentang Gank Motor ke sekolah-sekolah.
Sasaran Manasix yang berdiri sejak 17 Nopember 2017 itu adalah sekolah-sekolah bukan tanpa alasan, karena anak muda yang menjadi penerus bangsa itu menjadi sasaran pengedar narkoba dan yang ikut gabung gank motor juga rata-rata anak sekolahan.
Seperti yang telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi di SMK Muhammadiyah, kemarin atau Kamis 03 September 2019.
Salah satu anggota Manasix sekaligus pembimbing rohani yang ngetrend dengan sebutan Ustadz Manasix, Muhammad Heri mengungkapkan, dengan mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekoalah SMP, SMA dan SMK sederajat yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.
“Alhamdulillah ini sudah masuk agenda tahunan kami, dan sudah masuk tahun kedua kami mengadakan sosialisasi,” ujarnya kepada wartatasik.com.
Adapun katanya, pihaknya memberitkan sebuah materi tentang pengalaman pribadi masing-masing tentang bahayanya narkoba dan tidak enaknya selama mendekam dalam penjara, tentang perjalanan hijrahnya, pandangan dari dari segi agama dan sejarah.
“Serta hal-hal yang bisa mejerumuskan terhadap narkoba, pergaulan bebas dan penjelasan dari perspektik hukum, bahaya dan kandungan dari berbagai jenis narkoba yang dijelaskan langsung oleh Satnarkoba Polres Tasikmalaya Kota,” tambah Heri
Manasix yang beranggotakan 100 lebih mantan napi ini membuka diri siapa saja yang mau ikut gabung dengan alasan pingin hijrah atau memperbaiki diri, “Dan kami tidak menerima mantan napi dengan kasus penipuan,” tegasnya.
Pihaknya mengaku perjuangan anggota Manasix sangat berat untuk diterima dilingkungan masyarakat.
“Tapi dengan tekad yang bulat serta kegigihan kami dengan pembuktian diri pelan tapi pasti, kami mulai diterima di masyarakat dengan berbagai profesi dari berdagang hingga kuli bangunan,” tandasnya. Awen