Kota, Wartatasik.com – Semenjak mewabahnya Covid 19 di Kota Tasikmalaya, tak ayal banyak pesan hoax berseliweran di dunia maya, tentunya sangat meresahkan bahkan merugikan pihak pihak yang menjadi korban pesan liar tersebut.
Sebut saja, Rumah Sakit Jasa Kartini (RS JK) Tasikmalaya pun turut menjadi korban. Dalam pesan tersebut yang menyebar viral di medsos WhatsApp meyatakan bahwa RS JK merupakan sebagai klaster Covid-19 di Tasikmalaya dan harus ditutup dari segala aktifitas pelayanan kesehatannya.
Bahkan sangat disayangkan dalam pesan WA itu juga disebutkan dengan lengkap mulai identitas nama pasien yang ODP, PDP sampai yang sudah P1 atau Positif.
Sontak saja stigma negatif pasca penyebaran pesan tersebut ter-cap untuk RS JK yang notabene rumah sakit pertama di Tasikmalaya bahkan di priangan timur yang menangani P1 Covid 19. Masyarakat menjadi ketakutan melakukan pengobatan ke rumah sakit swasta ternama itu.
Untuk mengklarifikasi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat yang juga selaku juru bicara gugus tugas Covid 19 di kota santri ini mengimbau kepada masyarakat jangan sampai terpengaruh info yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kami turut menyesalkan banyaknya berita hoax yang disebar melalui pesan WA, sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” tuturnya dalam press conference bersama sejumlah awak media di salah satu restoran seeafood, Kota Tasikmalaya, Senin (13/04/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Uus menegaskan dan meyakinkan bahwa RSJK bukan klaster Covid-19 dan tidak mungkin ditutup, “RSJK aman, jadi warga jangan khawatir. Karena mereka (pihak RS JK) sudah menjalankan SOP keamanan terhadap pasien,” tambahnya.
Lanjut Uus, untuk itu kepada semua masyarakat yang ingin berobat ke RS JK berobatlah jangan takut dan jangan terpengaruh info hoax, “Justru Pemkot sangat mengapresiasi dan merasa terbantu atas kesiapan serta ketersediaannya dalam menyiapkan penanganan pandemi Covid 19 sesuai prosedur. Kami tentunya akan selalu memantaunya,” tutupnya
Sementara, Wadir Pelayanan RS JK dr. Sari Wahyuningrum, Sp.N., mengaku keberadaan pesan yang terkesan ‘menyerang’ rumah sakitnya itu tentu sangat merugikan, “Ada stigma negatif di masyarakat, sesuai pernyataan dari Kadinkes Kota Tasikmalaya, kami tekankan RS JK bukan klaster Covid-19,” tegasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah komitmen dengan Pemkot Tasikmalaya untuk menangani Covid-19, “Tentunya kami memiliki SOP untuk menangani virus tersebut. Bahkan sebelum adanya Covid-19 itu, kami sudah menyampaikan kesiapan RS JK dalam turut menangani wabah itu,” tutur Sari.
Sari menjelaskan SOP itu sendiri adalah program berupa pencegahan, PHHS, Posko Covid-19, fasilitas publik berupa wastafel, bagikan masker ketiap pengunjung rumah sakit yang tidak mengenakan masker.
“Kami juga menjaga telah menyiapkan, menyediakan dan mengadakan sendiri APD lengkap standar WHO demi keselamatan paramedis kami dari mulai dokter, tenaga medis hingga cleaning service,” jelasnya.
Tidak hanya itu, semua ruangan di RS JK itu selalu di disinfeksi setiap hari dari garasi, ruang pasien, ruang perawat, bahkan lift pun rutin disemprot.
Katanya lagi, untuk ruangan isolasi Covid 19 dilakukan penyemprotan disinfektan satu hari dua kali, jadi untuk pelayanan non Covid-19 dipastikan aman.
“Semua pegawai tanpa terkecuali sudah mengikuti rapid test dan hasilnya negatif. Untuk itu masyarakat tidak usah takut, silahkan kalau ada pasien yang mau berobat datang saja. Kami jamin,” tutupnya. Asron