Jakarta, Wartatasik.com – Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Penetapan itu didasarkan setelah Jokowi bertemu dengan 40 orang perwakilan seniman dan budayawan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Adapun pemilihan tanggal 7 November sama dengan penetapan wayang kulit sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 7 November 2003 lalu.
“Pak Presiden tadi langsung menandatangani penetapan Hari Wayang Nasional. Ini memang usulan datang dari masyarakat ya, dan beliau langsung mengambil suratnya, ditandatangani di tempat,” ungkap
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, usai pertemuan tersebut.
“Sehingga sekarang tanggal 7 November, yaitu tanggal penetapan wayang sebagai warisan budaya oleh UNESCO itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional,” lanjutnya.
Hilmar menyebut usulan penetapan Hari Wayang Nasional itu merupakan usulan dari masyarakat, salah satunya dari komunitas wayang bernama Sena Wangi.
Hari Wayang Nasional, kata dia, diharapkan bisa membangkitkan semangat perwayangan, sekaligus sebagai wadah para pegiat wayang untuk melestarikan dan mengembangkan wayang.
“Implikasinya ini akan tentu merayakan wayang yang selama ini wayang tersebar di mana-mana sekarang punya forum utnuk mengembangkan lebih lanjut,” kata Hilmar.
Pertemuan antara Jokowi dan 40 seniman serta budayawan berlangsung sekitar satu jam dari 16.07 WIB hingga 17.19 WIB. Pertemuan dilangsungkan secara tertutup.
Beberapa seniman dan budayawan yang turut hadir yakni Aan Mansyur (penyair), Abah Asep Nugraha (pegiat tradisi Kasepuhan), Abduh Aziz (produser film budaya), Edi Sedyawati (budayawan), Butet Manurung (penggerak sekolah rimba), Gilang Ramadhan (musisi), Jaya Suprana (musisi), Nyoman Nuarta (perupa), hingga Nungki Kusumastuti (penari).
Dalam pertemuan itu, Jokowi tampak didampingi Mendikbud Muhadjir Effendy dan Mensesneg Pratikno. kumparan | Wartatasik.com