eng, Wartatasik.com – Diberangkatkan tiga tahun yang lalu, transmigran asal Kota Tasikmalaya di Kabupaten Soppeng, tepatnya di Desa Watu, Sulawesi Selatan hingga saat ini sukses dan berhasil dalam mengelola usaha di daerah tersebut. Jumlah mereka (transmigran) asal Kota Tasikmalaya yang sukses melaksanakan program pemerintah itu sebanyak tiga kepala keluaraga (KK).
Hal tersebut diungkapkan oleh kepala Disnakertrans Kota Tasikmalaya, Rachmat Mahmuda SE.MM, yang saat ini, sedang melakukan monitoring atau pemantauan ke lokasi transmigrasi yang terletak satu pedesaan dari hari Senin hingga Kamis, (06-09 Agustus 2018).
“Ini dalam rangka monitoring Pemkot melalui Dinas Tenaga Kerja yang dipimpin oleh saya langsung bersama Kabid Naker Pa Padil dan lainnya. Ternyata setiba di lokasi, kami merasa bangga melihat keberhasilan warga Kota Tasikmalaya bertransmigrasi di Soppeng ini,” papar Rachmat melalui sambungan selulernya kepada media online Wartatasik.com, Rabu (08/08/2018).
Rachmat mengatakan, keberhasilan mereka tidak hanya mengelola pertanian, transmigran juga membuat pola wirausaha dengan membuat industri kerajinan khas Tasik seperti bordir, “Hasil usahanya itu sampai sekarang berkembang, sehingga telah merekrut tenaga kerja. Bahkan, mereka berencana akan mengajak saudara dan keluarganya di Kota Tasikmalaya yang masih nganggur untuk bekerja di Home industri-nya itu,” katanya lagi
Untuk itu, Rachmat mengajak kepada warga Kota Tasikmalaya yang ingin mengikuti program Transmigrasi ini bisa datang dan mendaftar ke Disnakertrans, “Disini (tempat transmigrasi) akan disediakan lahan dan biaya hidup beserta modal untuk bercocok tanam dari kementerian. Kepada yang telah mengikuti program ini, agar tetap menjaga nama baik daerah, selalu berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Soppeng” pungkasnya.
Sementara itu, Bambang transmigran asal Kelurahan Karanganyar, Kawalu mengaku sudah tiga tahun mengikuti program transmigrasi dengan pola wirausaha, “Alhamdulillah dengan bekal semangat wirausaha yang tinggi saya bisa mengelola hingga saat ini. Disini hasil produksi pertanian berupa Jagung mampu membiayai keluarganya. Usaha lainnya selama menunggu masa panen saya menjual hasil produksi industri kerajinan yang cukup laris di Kab. Soppeng ini,” kata Bambang.
Ia mengaku mampu meraup keuntungan dari usahanya tersebut, rata-rata penghasilan bersih yang diterima hingga Rp. 4.5 juta, “Dalam kesempatan ini, saya beserta transmigran lainnya, menyampaikan apresiasi atas kepedulian Wali Kota Tasikmalaya H.Budi Budiman terhadap warganya yang berada di lokasi transmigrasi. Pada saat kunjungan Kadisnaker saat ini memberikan motivasi dan dorongan semangat kepada kami. Dan saya berharap kepada warga Tasik untuk tidak takut ikut program transmigrasi apabila dilaksanakan dengan semangat dan ketekunan Insya Allah akan berhasil,” tandasnya. asron