Kota, Wartatasik.com – Ormas Islam se-Tasikmalaya yang tergabung dalam Almumtaz datangi gedung DPRD Kota Tasikmalaya guna audiensi dengan dewan yang notabene penyambung aspirasi.
Kedatangan gabungan ormas Islam ini guna mempersoalkan maraknya penyakit masyarakat seperti nongkrong WTS, LGBT, tempat karaoke, hiburan outdoor yang mempertontonkan prilaku hedonisme, praktek riba dan prostitusi yang masih tetap eksis di Kota berjuluk santri.
Tentunya hal itu dapat mencoreng nama baik yang selama ini dijaga marwahnya. Peserta aksi diterima diruang Banmus oleh komisi I dan komisi II yaitu Aslim, H Dayat, H Undang, Ust Isak Farid serta diundang pula Dinas Kesehatan, Dinsos, Pol PP dan Kepolisian.
“Selama ini menurut Almumtaz menemukan fakta maksiat, munkarot dan melanggar tata nilai religius yang sedang dibangun di Kota Tasikmalaya,” ujar Koordinator aksi Acep.
Almumtaz pun meminta kepada semua pihak, baik Legislatif, Eksekutif, Yudikatif diantaranya dengan menuntut para wakil rakyat agar bersama umat, menyampaikan tuntutan diatas kepada pemerintah agar mempriotaskan penyelesaian masalah tersebut.
Kepada aparatur pemerintah yang berkaitan dengan hal diatas agar melaksanakan langkah serius, tepat, profesional dalam menuntaskan permasalahan sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku, sikap lamban aparat legalitas umat untuk bergerak sendiri – sendiri. Menuntut aparat untuk merealisasikan dalam kurun waktu sepekan.
“Almumtaz berharap menyambut hari Asyuro agar kaum syiah/ praktek syiah tidak ada di kota Tasikmalaya. Dan saya yakin syiah tidak ada di tasik karena syiah sesat bukan bagian dari islam, seperti syiah lokal (ijabi) yang melakukan nikah mut’ah (nikah kontrak),” pungkas Acep.
Sementara itu, Aslim mendukung sepenuhnya apa yg disampaikan Almuntaz, dan berharap adanya sinergitas dari smua stekholder kota tasik dalam menjalankannya. Awen