Kota, Wartatasik.com – Aksi massa yang tergabung dalam Pepmatas (Perkumpulan Pedagang Masyarakat Tasikmalaya) sambangi Bale Kota Tasikmalaya. Kedatangannya itu terkait surat edaran dari Dinas Satpol PP yang meminta para Pedagang Kaki Lima (PKL) di area Taman Kota untuk tidak lagi berjualan.
Dalam orasinya Ketua Pepmatas Maman Suparman atau akrab disapa Maman Hunter mempertanyakan keadilan Pemkot Tasikmalaya, pasalnya surat edaran tersebut hanya ditujukan ke PKL Taman Kota, “Jangan diskriminatif, hanya kami yang diusir, kenapa PKL Cihideung dan lainnya tak disuruh pergi,“ ujarnya. Rabu (13/02/2019).
Dilanjutkan Maman, ia geram karena PKL selalu jadi kambing hitam kemacetan jalan, padahal volume kendaraan itu sudah banyak. Ia pun menyebut banyak pejabat punya mobil lebih dari satu sehingga itu yang bikin jalan macet.
“PKL itu aset pemerintah, kami punya hak hidup dan berjuang untuk keluarga mencari makan,“ tuturnya.
Maman menegaskan, aturan yang tertera di Perda itu untuk PKL yang permanen, sedangkan di Taman Kota tidak ada yang permanen, “Kami minta keadilan agar bisa beraktifitas di area itu,“ tandasnya.
Pepmatas sendiri tambahnya, siap untuk mengikuti aturan dan membantu kebijakan Pemkot, “Mudahan-mudahan melalui aksi damai ini, Wali Kota ada kebijakan untuk memperhatikan nasib para PKL yang kami bina,“ paparnya.
Pemkot yang diwakili Asisten Administrasi Perekonomian Kuswa Wardana sempat disoraki masa karena peserta aksi hanya ingin menemui Wali Kota, “Nanti akan kami sampaikan aspirasi Pepmatas, karena beliau sedang rapat dengan Ombudsman,“ singkatnya. Blade