Kota, Wartatasik.com – Bikin geram, perilaku oknum pasangan muda yang kerap menjadikan mushola terbuka taman dadaha untuk berbuat mesum menuai kecaman publik.
Ya, bak pisau berkepala dua, julukan Kota Santri yang disandang kota Tasikmalaya menjadi taruhan jika tak becus menjaga marwahnya.
Nada sinis itu disampaikan Ketua Harian Sipatutat Irwan Supriadi atau akrab disapa Iwok itu.
Ia mengaku sangat prihatin, dirinya mengetahui adanya perilaku mesum sepasang anak muda dari pemberitaan salah satu media itu telah terjadi adabta dan terkesan ada ‘pembiaran’ dan menjadi rahasia umum.
Pasalnya pasca pemberitaan tersebut, tidak nampak tindaklanjutnya dari instansi terkait, “Dan saya pantau hingga sore hari, tidak ada satupun petugas yang berada di kawasan Dadaha ini,” ujarnya geram saat diwawancara wartatasik.com, Rabu (10/07/2019).
Pihaknya menilai, pembiaran remaja yang mesum di ruang umum apalagi di tempat ibadah umat muslim menjadi tamparan keras Kota Tasikmalaya yang digadang sebagai kota santri.
Padahal tambahnya, Peraturan Daerah (Perda) Tata Nilai yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sudah jelas untuk ditegakkan.
“Yang jadi pertanyaan kami kemanakah penegak Perda Tata Nilai?,” sahutnya lagi.
Menyikapi fenomema amoral tersebut, Iwok menekankan Pemkot Tasikmalaya untuk secepatnya melakukan langkah secara preventif guna meminimalisir ruang ruang publik supaya tidak disalahgunakan.
“Ini butuh perhatian khusus dari pihak pemerintah dan masyarakat umumnya. Jangan sampai terulang kembali kasus remaja yang melakukan mesum di tempat ibadah,” tegasnya. Tim.