Kota, Wartatasik.com – Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya gelar rapat kerja (raker) bersama Bagian Kesra yang berlangsung di ruang rapat I Gedung Dewan. Nampak hadir Ketua Komisi IV Dede Muharam, Kab Kesra H Nasihin, Kamis (14/5/2020).
Dalam pembahasan tersebut sempat mengangkat pertanyaan seputar pengadaan sarung hingga suasana sedikit kisruh dengan cercaan pertanyaan para anggota dewan, dan disesalkan para wakil rakyat tersebut seandainya dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat yaitu pangan.
Dalam kesempatan itu, Nasihin mengatakan bahwa sebelum Pandemi melanda Kota Tasik tepatnya tanggal 20 Februari pihaknya telah mengusulkan surat ke bagian pengadaan barang dan jasa, untuk pengadaan Sarung.
“Lalu tanggal 02 Maret baru pelaksanaan oleh pengadaan barang dan jasa, pada tanggal 20 Maret kontrak terjadi. Itu semua berlangsung sebelum Covid masuk Kota Tasikmalaya,” terangnya,
Lanjut Nasihin bahwa ada sekitar 2744 sarung Atlas yang BHS, dan ada 2 seri yang kelasnya kebawah ada 455 buah dan yang kelas menengah ada 20 buah.
Klik berita terkait >>> Pemkot Tasik Alokasikan Rp 800 Juta untuk Pengadaan Sarung, H Nasihin: Segera Dibagikan
Nasihin menegaskan bahwa kenapa pihaknya melaksanakan pengadaannya adalah bahan baku bukan sarung, karena kode ringnya sudah sesuai dengan alur dari Badan Keuangan.
Ditambahkannya, Sarung tersebut akan dibagijkan kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama, RW, DMI. Itu semua sebagai bentuk penghargaan kepada merekas, Sebelum hari raya sudah di bagikan.
Sementara ditempat yang sama Dede Muharam selaku Ketua komisi IV mengatakan bahwa pengadaan ini terlalu dipaksakan ditengah pandemi yang jelas jelas masyarakat membutuhkan pangan.
Menurut Dede bahwa ada SK bersama dari Kementrian Keuangan dan Dalam Negeri yang mengintruksikan harus menunda seluruh kegiatan bantuan dan program, apalagi pengadaan ini di bulan Maret berarti ada jeda,
“Ini menjadi pertanyaan publik, ketika masyarakat membutuhkan pangan, tetapi sense of crisis dan menyebut bahwa Pemkot Tasik kurang kepekaan sosial,” ucapnya.
Apalagi tambah Dede. dari MUI untuk acara iedul fitri di rumah saja, pengadaan sarung ini bisa dilelang kembali dan diganti dengan bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
“Bahwa komisi IV mendorong usulan itu untuk mengganti sarung menjadi pangan jika memungkinkan. Agar persoalan menjadi mereda dan mengurangi gejolak sosial di tengah masyarakat,” pungkasnya. Suslia