Kota, Wartatasik.com – Persoalan Sanitasi menjadi perhatian khusus semua pihak guna menghindari pencemaran lingkungan maupun sungai.
Organisasi yang tergabung dalam SNV Wash SDG kembali kunjungi Kota Tasikmalaya untuk silaturahmi diskusi bersama mahasiswa dan rekan media yang berlangsung di Studio Radar TV Tasikmalaya Jl SL Tobing no 99, Jumat (21/06/2019).
SNV Wash SDG Rajeev Munankami – WASH SDG Multi Country Manager mengatakan, memiliki toilet belum tentu sanitasinya baik jika belum bisa mengontrol kotoran.
Namun, untuk menilai itu, bisa dililhat dari keadaan sungai. “Jika sungainya kotor, berarti kesehatan sanitasinya tidak baik. Begitupun sebaliknya,” ujar Rajeev awali diskusi.
Terang Rajeev, masalah toilet hanya permukaan saja. Sebab dibawah tanah itu masih banyak komponen seperti tangki penampungan (septyc tank), maupun jaringan pengolahan.
Untuk itu, masyarakat harus mengerti agar kualitas sanitasi bisa baik dengan memahami fungsi dari komponen toilet.
Kota Tasikmalaya miliki Instalasi Pengeolahan Lumpur Tinja (LPLT) yang mampu memisahkan kotoran padat dan cair untuk diurai sesuai kebutuhan yang diatur Undang Undang.
Adapun lanjut ia, setelah diolah, kotoran cair dikembalikan ke badan air seperti sungai dan yang padat tergantung standar yang ada, bisa untuk pupuk atau pembangkit listrik.
“Itulah pentingnya peran media dalam mengangkat isu sanitasi, agar menjadi wadah sosialisasi kepada masyarakat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, pihak SNV membuka penawaran bagi para pengusaha yang bergelut di bidang jasa sedot tinja di Kota Tasikmalaya untuk bersama mengatasi sanitasi dengan tentunya bisa sekalian mengembangkan bisnisnya tersebut.
Nampak hadir dalam acara ini, SNV Country Director Ismene Stalpers, SNV WASH SDG Sector Leader Maria Carreiro, Translator Egbert Witts, rekan media tv, cetak online, radio serta mahasiswa. Redi
Berikut dokumentasinya >>>
