Garut, Wartatasik.com – Untuk Pertama kalinya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Garut bersama Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Garut menggelar acara Kemah Literasi di Lapangan Gunung Batu Desa Mekarjaya Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut.
Penulis 13 judul buku Asmuda menunturkan, Kemah literasi tersebut sebagai ajang silaturahmi para pegiat literasi karena selama ini sebatas bertegur sapa di facebook dan media sosial lainnya.
Menurutnya, acara ini inspiratif sekali karena banyak mendatangkan pakar pakar dan pegiat literasi yang sudah melanglangbuana,
“Mudah-mudahan menjadi daya gedor pemuda dalam mewujudkan Indonesia yang berperadaban literasi,” ungkapnya kepada wartatasik.com, Minggu (30/06/2019).
Ketua FTBM Garut Roni mengungkapkan, kehadiran TBM salah satu jembatan untuk membudayakan membaca pada masyarakat, mendekatkan bahan bacaan (buku) kepada masyarakat di berbagai pelosok Garut,
“Semoga silaturahmi ini bisa membangun masyarakat cinta membaca yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dispusip Garut, Lisnawati menyebut kemah literasi ini pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Bungbulang dan selanjutnya akan dilaksanakan tiap tahun di wilayah yang berbeda.
“Kemah literasi ini diharapkan bisa menjadi ajang untuk membangun sinergisitas antar pegiat literasi yang ada di Kabupaten Garut. Kami berkesimpulan kemah literasi ini merupakan kegiatan positif yang harus dilakukan secara berkelanjutan,” tutur Lisnawati.
Ditempat sama, Ketua pelaksana serta pengelola TBM Sarang Lebah Rahmat mengatakan, acara digelar selama dua hari yakni Sabtu-Minggu yang diikuti 100 Pegiat Literasi dan Taman Baca Masyarakat (TBM).
Klik berita terkait >>> Penggiat Literasi Asal Garut ini Kembali Jelajah Alam Gaungkan Minat Baca
“Kami berharap kemah literasi ini bisa mempererat tali serta memupuk budaya baca sehingga tercipta masyarakat Garut yang literat,” pungkasnya.
Pantauan wartatasik.com, usai pembukaan acara pada Sabtu (29/06/2019) digelar acara diskusi dan tanya jawab dengan Ida Rahayu selaku Kabid Layanan Perpustakaan Dispusi Garut yang secara renyah dan ringan menyampaikan materi tentang kebijakan perpustakaan.
Antusias peserta semakin memuncak saat diskusi yang kedua dengan tema Menyoal Literasi dari berbagai sisi, pasalnya panitia menghadirkan narasumber dari kalangan sastrawan Darpan Aryawinangun, Atep Kurnia selaku FTBM Jawa Barat.
Tak ketinggalan Kang Zulfi selaku pendiri Penerbit Layung, Kang Deri selaku penyair sunda, Abah Erza pendiri sekaligus menejer grup band VOB dan Komaruzzaman selaku pengelola Perpustakakaan Daerah Garut. Blade