Regional, Wartatasik.com – Kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad mengembangkan jeruk nipis peras atau biasa disingkat ” jeniper” yang merupakan produk minuman unggulan Kabupaten Kuningan. Ridwan mengatakan, minat masyarakat terhadap “jeniper” memang cukup tinggi. Namun, para pengusaha kerap kesulitan untuk menjaga pasokan jeruk nipis lantaran keterbatasan lahan. Ia pun menggagas agar perkebunan jeruk diperluas hingga ke daerah lain dan dikelola masyarakat. Hasil panen nantinya akan dibeli para pengusaha “jeniper” di Kuningan.
“Kendalanya kan bukan modal, tapi bahan baku. Permintaan tinggi, tapi suplai jeruk kurang. Ini bisa jadi gagasan, daerah yang belum ada upaya bisa ditanami jeruk yang nanti dibeli sama ‘jeniper’,” ucap Ridwan saat blusukan ke Kabupaten Kuningan, Senin (26/3/2018).
Pria yang akrab disapa Emil itu berpendapat, “jeniper” punya potensi mendongkrak perekonomian masyarakat Jawa Barat. Ia pun menargetkan, “jeniper” dapat menjadi salah satu minuman khas Jawa Barat yang bisa diekspor ke luar negeri. “Saya doakan ‘jeniper’ ini mendunia, bisa menjadi minuman khas dari Indonesia, saya minum ini rasanya dedeuieun (ingin lagi), harganya terjangkau, mudah-mudahan bisa mengalahkan minuman jeruk luar negeri yang terkenal itu,” ucap Kang Emil.
Dede Purnama, generasi kedua pemilik minuman dengan merek Jeniper mengatakan, produk tersebut sudah ia rintis sejak tahun 1996. Potensi ekonomi dari Jeniper pun cukup besar. Namun, kata dia, keterbatasan bahan baku kerap menghambat upayanya mengembangkan Jeniper. Dede menuturkan, dalam sebulan ia membutuhkan minimal enam ton buah jeruk nipis berusia 2,5 bulan.
“Tetapi karena keterbatasan kadang (usia buah) dua bulan pun sudah dipanen. Makanya kami cukup sulit untuk melangkah ke pasar internasional,” ungkap Dede. Saat ini pihaknya sudah rutin memproduksi 10 ribu botol kecil Jeniper siap minum dan 5.000 botol sirup Jeniper setiap pekannya. Permintaan pun bisa bertambah banyak memasuki hari-hari besar seperti Idul Fitri. “Distribusi sekarang selain di beberapa daerah di Jawa Barat ada juga ke Jabodetabek dan Jawa Tengah. Kalau masalah suplai ini bisa teratasi rencananya tahun ini ekspansi ke Bali,” jelasnya. kompas.com | Wartatasik.com