Kota, Wartatasik.com – Telah terjadi penolakan Bansos APBD Kota Tasikmalaya dari para RT dan RW se kelurahan Cibeuti, Kecamatan Kawalu.
Hal ini terjadi karena ada kekhawatiran jika pada kondisi pandemi Covid 19 ini pihak pemerintah tidak menjamin kelangsungan hidup orang banyak dan akhirnya menimbulkan kegaduhan yang berakibat tidak percayanya masyarakat terhadap pemerintah.
Itu dibenarkan Ketua Forum Silaturahmi RT/RW (Forsil) Kota Tasikmalaya, “Saya tegaskan kembali bahwa data yang dapat dipercaya adalah data yang pendataannya dilakukan oleh RT dan RW, bukan oleh pihak lain seperti pendamping PKH dan agen BPS dikelurahan, ini akan berbahaya dan semoga tidak terjadi,” tegas Dede, Selasa (12/05/2020).
Klik berita terkait: Kisruh Pembagian Bansos Covid 19, Ketua Forsil RT/RW: Dinsos Harus Bertanggungjawab Terkait lainnya: Dimasa Pandemi, Gerakan Satria Bersarung Sebut Masyarakat Punya Hak yang Sama
“Permasalahan yang terjadi hari ini dalam pengelolaan juga keakuratan data penerima bantuan dan jika ini dibiarkan ya akan beresiko terhadap kredibilitas pemerintah. Sekali lagi peran dinas terkait dalam hal ini Dinsos Kota Tasikmalaya,” tambahnya.
Ia meminta kepada Wali Kota Tasikmalaya melek akan apa yang terjadi saat ini, “Coba kontrol dinas terkait, ada apa ini, dengan kejadian hari ini?,” sampainya.
“Yang jelas hari ini telah terjadi kekisruhan dan kegaduhan ditengah masyarakat yang diakibatkan oleh ketidakakuratan dalam pengelolaan data. Salah satunya di kelurahan Cibeuti yang ricuh dan menolak bantuan pemerintah karena tidak sesuai dengan data yang ada,” pungkasnya. EQi