Kota, Wartatasik.com – Siapa yang tidak bangga, atlit perwakilan Kota Tasikmalaya mengharumkan nama daerah saat ikuti Kejuaraan POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Jawa Barat tanggal 29 Juli sampai 3 Agustus 2018 kemarin di GOR Sasawaka komplek Pajajaran Bandung.
Seperti cabang Tinju yang mengirimkan 5 atlet kelas berat mampu memboyong medali emas, perak dan perunggu. Namun, ironis sekali disaat para atlet berjuang atas nama Kota Tasikmalaya, segala biaya hidup selama ikut POPDA tidak diperhatikan, karena dana yang diterima tidak sesuai harapan,
malahan yang lebih malu lagi, kebutuhannya dibantu oleh warga Tasikmalaya yang kebetulan berdinas di Bandung.
Hal itu diungkapkan Asep Charly Kepala Pelatih & Pengda PERTINA Jawa Barat dan Wakil Pelatih Tatang Jimy yang sangat kecewa karena merasa tidak diperhatikan, “Biaya selama seminggu atlit hanya dicover dua hari bahkan anggaran pelatih atau tim official berdua hanya ditanggung 1 orang,” ungkapnya.
Senada dengan Manager Tim Pertina Kota Tasikmalaya Yadi Fiyana mengatakan, ia merasa iri dengan kesiapan Pemda lain yang mempersiapkan segala akomodasinya.
Manager yang akrab disapa Bang Jack ini pun tidak menampik peran Disporabudpar dan Pengcab PERTINA Kota Tasikmalaya dalam memfasilitasi selama seminggu meskipun diakuinya tidak begitu cukup memenuhi tim dari Tinju.
“Alhamdulillah kami terbantu oleh warga yg membantu meminjamkan 1 unit mobil untuk berangkat, sedangkan untuk penginapan dan biaya makan selama di Bandung dibantu oleh warga Tasikmalaya yg berdinas di Bandung,“ cetusnya.
Ditambahkan Yadi, tim Kota lain terlihat siap mengikuti POPDA, itu bisa dilihat dari seragam tim, transportasi atlit, suplai gizi makanan, penginapan yang menurutnya sangat jauh dibandingkan dengan Tim perwakilan Kota Tasikmalaya.
“Harapan kami adalah segala cabang olahraga di Tasikmalaya supaya ditangani dengan serius, dengan hati yang paham akan dunia olahraga, agar dunia atlit Tasikmalaya dapat berprestasi,” harapnya.
Dengan bukti prestasi yang diraih, Yadi meminta Pemerintah Kota Tasikmalaya menyediakan fasilitas Gedung khusus untuk atlit tinju. Beda halnya dengan kelengkapan fasilitas sarana prasarana bagi atlit bulutangkis yang sudah memadai, “Masa depan atlit berprestasi juga wajib dipersiapkan seperti beasiswa sekolah atau kuliah. Saya yakin Kota Tasikmalaya mampu dan bisa merealisasikan, yang pertanyaan, mau atau tidak Pemerintahan ini mewujudkannya?” pungkasnya.
Berikut daftar 5 Atlit Tinju kelas berat yang berlaga di POPDA Jawa Barat >>>
Indra Yanto (15) Mts As Surur kelas VIII Kel Tuguraja Kec Cihideung, Kelas berat 46 Kg
Muhammad Rizal Budiman Leki (16) Madrasah Aliyah Cilendek kelas 10 Pesantren Laskar Langit Yayasan PesantreneurshiPAY (Tahfizhul Qur’an dan Entrepreneurship Pecinta Anak Yatim) Asrama 2 Condong Kel. Setianagara, Kelas Berat 49 Kg
Muhammad Sanja Gumelar (16) SMK Negeri 1 kelas PM 1 Kel. Nagarasari Kec. Cipedes, Kelas Berat 52 kg. (Medali Perunggu)
Irka Sri Handayani (17) SMA Negeri 4 kelas 12 Kel. Mangkubumi Kec. Mangkubumi, Kelas Berat 54 kg ( Medali Perak)
Muhammad Puja Alam (16) Madrasah Aliyah Cilendek kelas 11 IPA Pesantren Laskar Langit Yayasan PesantreneurshiPAY (Tahfizhul Qur’an dan Entrepreneurship Pecinta Anak Yatim) Asrama 2 Condong Kel. Setianagara, Kelas Berat 56 kg (Medali Emas). Awen