Kota, Wartatasik.com – Ironis, mungkin itulah kata yang terbersit ketika melihat potret realita kehidupan Ibu Enyih (80) warga RT. 01/RW. 01 Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Pasalnya, disaat program pemerintah tengah gencarnya memberikan bantuan terhadap masyarakat pra sejahtera, wanita paruh baya ini malah luput perhatian dari pemerintah.
Bahkan yang lebih parahnya lagi, Enyih belum pernah dapat bantuan baik bentuknya makanan, beras, PKH, tunjangan hari tua maupun bantuan renovasi rumah (RTLH).
Disambangi dirumah gubuknya, Enyih mengaku memang belum pernah sekali pun dapat bantuan. Padahal kesehariannya itu ia hanya buruh tani yang tak tentu tiap hari mendapat uang untuk mencukupi hidupnya.
“Saya yang keadan begini tidak dikasih bantuan, kalau orang lain yang mampu dapat bantuan,” ucapnya lirih.
Enyih lantas menceritakan, pendapatannya tiap kerja buruh tani hanya Rp 25.000 perhari, itu pun kalau musim panen.
Selain itu, jika ada yang menyuruh motongin rumput mendapat upah Rp. 30.000, “Saya hanya berharap ingin dapat bantuan seperti orang lain,” harapnya.
Meskipun punya dua anak, kini Enyih tinggal sebatang kara dirumah yang sudah tak layak. Sebab anak perempuannya sudah meninggal, sementara anak laki-laki nya sudah berkeluarga dan tinggal jauh bersama istrinya.
Ditempat terpisah, Ketua RT 01/RW 01 Aming menyebut jika Enyih kemarin sudah di data oleh Dinas Sosial, termasuk kelanjutannya dan tinggal nunggu hasilnya.
Aming harapkan pemerintah bisa memperhatikan orang yang lebih membutuhkan dan penyaluran bantuannya bisa tepat sasaran.
“PKH ada kriteria yaitu harus ibu hamil, punya anak yang masih sekolah, terus lanjut usia. Nah, ibu Enyih ini termasuk kriteria yang harus dapat bantuan PKH tapi belum pernah dapat bantuan,” tandasnya. Blade.