Kota, Wartatasik.com – Siapa saja yang punya motivasi, minat dan berbakat untuk menjadi wirausahaawan bisa ikuti program Pemerintah Kota Tasikmalaya yakni WUB. Selain diberikan pinjaman modal, para calon wirausahawan ini juga akan diberi pelatihan.
Program WUB sendiri adalah janji politik Wali Kota Budi Budiman yang bertujuan menciptakan lima ribu wirausaha baru dengan lima stakeholder Dinas di Pemkot Tasikmalaya.
Kepala Seksi Industri Agro Dinas KUKM Perindag R Dadang Ginanjar menuturkan, karena ini program dari Pemkot Tasikmalaya, jadi pesertanya hanya untuk masyarakat Kota Tasikmalaya.
“Syaratnya usia produktif yaitu usia 18 sampai 45 tahun, berKTP Kota Tasikmalaya dan mempunyai keterangan sehat,” ujarnya saat ditemui usai acara Talent Mapping di kampus LP3I, Senin (04/03/2019).
Dikatakan Dadang, kapasitas dalam 1 tahun programnya itu sebanyak seribu orang dengan Dinas berbeda-beda seperti Dinas KUKM Perindag 400 orang, Dinas Pertaniaan 300 orang, Dinas Pendidikan 100 orang, Dinas Tenaga Kerja 100 orang dan Sinas Pariwisata 100 orang.
“Khusus di Dinas kami, terbagi 2 bidang diantaranya bidang industri sebanyak 200 orang serta bidang Perdagangan 200 orang dalam satu tahun,” ungkapnya.
Adapun terang Ia, tahapannya melalui Propailing dan Talent Mapping guna mengetahui minat dan bakat dari masing-masing calon peserta WUB ini. Lebih lanjut Dadang mengatakan, setelah pelatihan menejement usaha dan tehnik produksi selama tiga hari di lanjut lagi dengan pemagangan selama empat hari khusus di industri perdagangan,
“Itu nanti di tempatkan di perusahaan yang sudah maju, yang dua ratus orang itu nanti ada pendampingan juga dari tenaga pendamping,” katanya.
Ia menambahkan, Pemkot juga akan memfasilitasi pinjaman kredit bagi peserta yang sudah mengikuti tahapan pelatihan dan sudah mendapatkan izajah atau sertifikat pelatihan.
Meski nilainya Rp.2 juta, tapi bukan bantuan hibah melainkan pinjaman kredit yang bebas bunga/biaya, “Kewajiban mengembalikan hanya 2 juta, tidak ada biaya administrasi ataupun bunga,” paparnya.
“Kegitan ini memasuki tahun ke-2, tahun pertama di Perindag itu dari target 400 peserta yang terpenuhi itu kurang lebih sebanyak 330,” katanya lagi.
Di Perindustrian timpalnya, komoditinya berupa makanan olahan, kompeksi, batik, bordir, kejainan kayu olahan, kerjinan mendong, kerjainan payung gelis, alas kaki.
“Lalu di Perdagangan seperti service hp, tata rias dan salon. Kita harapkan mereka mandiri dan mau berinisiatif bertanya tentang apa yang mereka butuhkan supaya jalan usahanya beserta permaslahannya bisa dicarikan solusinya sama-sama,” harapnya. Blade.