Kadisporabudpar: Diharapkan pada hari Karnaval Budaya nantinya dijadikan HARI “BORDIR” TASIKMALAYA
Kota, wartatasik.com – Seperti tahun sebelumnya, ajang Tasikmalaya October Festival (TOF) selalu menampilkan komoditi unggulan khas Kota Tasikmalaya. Pada TOF 2017 kemarin saja, kerajinan Payung Geulis mewarnai serta menghiasi area festival yang berlokasi di Taman Kota dan sekitarnya.
Untuk tahun ini, TOF 2018 akan menampilkan masih mengangkat khas Kota Tasikmalaya dari daerah Kawalu pusat kerajinan yakni Bordir. Tidak hanya itu, komoditi lainnya seperti payung geulis, kelom geulis, anyaman mendong serta kerajinan khas lainnya, juga akan menghiasi perhelatan akbar yang ditunggu-tunggu itu.
Kepada media online wartatasik.com, Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya H.Hadian didampingi Kabid. Pariwisata Dra. Rd. Rita Melya juga Kasi. Pembangunan Ekonomi Kreatif H. Edy Sunardi, S. Sos, M.Si menerangkan menurut Rundown-nya, TOF sendiri akan dimulai Tgl. 12 – 14 Oktober.
Dimeriahkan sejumlah kegiatan, seperti preanger tourism fair, expo ekraf, gelar budaya, welcome dinner muskorwil Apeksi outdoor dan carnaval budaya, juga festival calung renteng, “Untuk tempat satu kegiatan terpisah. Ada yang di GOR Sukapura Dadaha, Jl. KHZ. Mustofa sebgai area expo, halaman bale kota dan lapangan upacara Dadaha,” paparnya, Minggu (02/09/2018).
Adapun hasil yang diharapkan dari perhelatan karnaval budaya TOF 2018, lanjut Hadian, antara lain, promosi daerah dalam rangka membangun citra kota menuju perwujudan daerah yang unggul, promosi produk kreatif Kota Tasikmalaya mulai dari UMKM, yang termasuk pada kategori produk unggulan kota, “Promosi produk budaya dan potensi inventasi,” katanya.
Hadian mengatakan, TOF tahun 2018 tersebut bertemakan “Tasik Kreatif, Tasik Resik” itu digelar dalam rangka menyambut dan memeriahkan hari jadi Kota Tasikmalaya ke-17. “Berdasarkan hasil rakor dan evaluasi persiapan pelaksanaan kegiatan TOF yang melibatkan lintas sektoral, bahwa persiapannya hampir 90% sudah fix, tinggal semua dukungan semua elemen masyarakat Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Hadian, memperkuat hubungan kerjasama dengan daerah-daerah di Indonesia, kontribusi ekonomi langsung kepada masyarakat Kota Tasikmalaya dari aktifitas selama perhelatan berlangsung, ”Tujuan karnaval budaya sendiri adalah, sosialisasi, pembinaan, pelestarian sekaligus pengembangan budaya lokal, membangun kerjasama kemitraan stakeholder dengan dunia usaha dan dunia industri, memotivasi kreativitaas penggiat seni serta budaya kota juga mendongkrak ekonomi kerakyatan berbasis ekraf,” terang Ia.
Ia pun menyampaikan teknis pelaksanaan bagi peserta karnaval kreatif diajang TOF 2018 mendatang. Yakni, setiap tim diwajibkan untuk mengikuti seluruh ketentuan teknis yang telah diatur oleh panitia, peserta wajib melakukan stage act yang ditampikan didepan panggung utama dengan durasi penampilan maksimal tiga menit, tim karnaval WAJIB membuat narasi/sinopsis yang berisi penjelasan tentang ksotum dan penampilannya tersebut yang diserahkan kepada panitia maksimal H-3 pelaksanaan.
“Kepada seluruh masyarakat Tasikmalaya dan umumnya yang menonton karnaval budaya, DIANJURKAN untuk menggunakan baju bernuansa BORDIR. Diharapkan pada hari tersebut bisa dicanangkan sebagai HARI BORDIR TASIKMALAYA,” pungkasnya. asron