Kota, Wartatasik.com – Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tercatat cukup tinggi. Sebab itu Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah sangat serius menanganinya.
Hal itu dikatakan Kepala Dinkes dr Uus Sapangat saat diwawancara usai pelepasan ODGJ di gedung Serba Guna, Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (19/11/2019).
Diterangkan Uus, ada 6 orang yang dipasung lalu 36 orang sisanya akibat gangguan psikotik berat yang akan diperiksa kesehatan administratifnya untuk diberangkatkan ke rumah sakit Marjuki Mahdi Bogor.
Lanjut dr Uus, karena 2019 ini adalah tahun bebas pasung penanganan (ODGJ) akan diprioritaskan dengan turun aktif ke lapangan untuk optimalisasi mengejar target.
“Kita sudah deklarasi bersama dan penandatanganan untuk bebas pasung tahun ini. Mudah mudahan tidak ada pasung berikutnya,” ucapnya.
Klik berita terkait >>> Lepas ODGJ, Ivan: Jangan Dipasung Konsultasikan dengan Psikiater
Diterangkan dr Uus, acara ini adalah meneruskan kegiatan yang sudah ada dan perlu akselerasi seluruh kegiatan dengan tiap capaian.
Karena menjadi indikator kinerja Kota Tasikmalaya, selain mencapai target ODGJ juga memiliki hak hak sama secara kemanusiaan.
“Ya, punya hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan memiliki pulih terkontrol agar bisa beraktifitas produktif untuk bersosialisasi,” paparnya.
Menurut dr Uus, ODGJ di Tasik seperti gunung es terdapat 720 orang dan itu tidak termasuk gangguan depresi cemas sehingga perlu penanganan serius secara bertahap dengan melakukan akselerasi percepatan.
“Ini rangkaian perencanaan sebelumnya, terutama pasung dan untuk rumah sakit jiwa masih terbatas,” ungkapnya.
dr Uus ingin kedepannya Kota Tasikmalaya punya rumah sakit khususnya kejiwaan.
“Saya perlu peran aktif masyarakat, apabila ada kasus pasung harap menghubungi Dinkes,” pungkasnya. Suslia.