Kota, Wartatasik.com – Sejauh ini peran antara pelatih dan atlit tak bisa di pisahkan, bahkan tak jarang sang atlit mampu mengaharumkan nama daerahnya.
Namun, yang jadi pertanyaan apakah jika seorang atlit disejahterakan dengan dukungan fasilitas dari pemerintah, apakah sang pelatih pun sama?
Selama ini, para pelatih sudah beberapa tahun menggeluti bidang bidang yg mereka geluti dan sudah beberapa kali membawa atlitnya memenangkan medali emas.
Bujuk rayu bonus sering terngiang ditelinga para pelatih, ada tahun kemarin janji bulan Oktober 2018 direalisasi bulan Mei 2019.
Seperti yang dibeberkan Pelatih Muay Thai Iri Sopyan Sauri yang bersama sesama pelatih dijanjikan kesejahteraan lantaran pengajuan KONI Kota Tasikmalaya disetujui.
“Ya, (pengajuan) disetujui untuk mendapatkan bonus dari setiap atlit yang menang baik peraih medali emas, perak ataupun perunggu,” ungkapnya, Senin (16/12/2019).
Atas dasar itulah terangnya, kini para pelatih menanyakan bagaimana masa depan para pelatih cabang olahraga (cabor) di mata pemerintahan di masa depan.
Iri pun menanyakan, apakah hanya untuk mensejahterakan atlitnya saja, sementara para pelatihnya yang berjuang mati matian kurang diperhatikan.
“Saya berharap ada kejelasan seberapa pentingnya insan olahraga Kota Tasikmalaya bagi pemerintah,” paparnya.
Apalagi terang Iri, menghadapi Porda 2022 dirinya berharap dari KONI, Disporabudpar dan Pemkot Tasikmalaya mengadakan audensi tentang nasib para pelatih cabor.
“Pemerintah sendiri tak ada kontribusi, cuma terasa para pelatih diberi harapan palsu. Harusnya saat menjadi tuan rumah Porda 2020 para pelatih diberi semangat dan motivasi sehingga para pelatih pasti akan lebih all out,” tegasnya.
Menanggapi itu, Kasubag Kesejahteraan H Apipudin mengaku sedang menunggu tandatangan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya.
“Mudah mudahan hari ini secepatnya beliau (Sekda) sudah menandatanganinya dan berharap paling telat akan diberikan pada hari Jumat untuk pemberian bonus,” pungkasnya. Suslia.