Kabupaten, Wartatasik.com – “Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang beretika baik, ramah tamah, murah senyum, sopan santun, dan gotong-royong, kini mulai berubah menjadi saling caci, saling maki, saling fitnah, dan saling mengujar kebencian antar umat.
Hal itu diucapkan Bupati Tasikmalaya saat sambutan di acara Peringatan Perjuangan Pahlawan KHZ. Musthafa ke 75 dan Tasyakur Hari Jadi Pondok Pesantren Sukamanah Tasikmalaya ke-92, acar berlangsung di Pondok Pesantren Sukamanah, Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Senin pekan lalu (25/02/2019).
Dikatakan Ade, hari ini semua menyaksikan terutama di media sosial, orang saling caci, saling menjatuhkan satu sama lain dan rasanya akan sulit mendapat keramahan, saling menghargai pada zaman ini. Sebab tambahnya, tugas kita semua untuk memaknai kembali dan meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa, “kita teruskan perjuangan ulama dan para santri serta pemuda zaman dulu dalam membela kebenaran, menegakan keadilan demi bangsa yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan,” tutur Bupati.
Ade menuturkan, peringatan perjuangan pahlawan Nasional KH. Z. Musthafa ke-75 tahun ini, harus lebih dimaknai secara maksimal untuk menyikapi perkembangan kehidupan bangsa akhir-akhir ini, “Hari ini, kita semua tidak perlu mengangkat bambu runcing dan pedang untuk melawan para penjajah, namun saat ini butuh teriakan takbir untuk membangun negeri tanpa kebencian, permusuhan dan saling caci satu sama lain, sesama saudara, sebangsa dan setanah air,” ujarnya
Ditambahkan Bupati, sebagai bentuk penghormatan kita terhadap pahlwan yang terlah berjuang, ia mengajak semua yang hadir untuk bersyukur dan bersatu untuk bangsa. “Ini saatnya kita bersyukur dan terus bersyukur atas nikmat yang telah Alloh berikan, dalam bentuk sikap maupun tindakan, untuk meneruskan amanat perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang biasa di panggil Kang Emil mengatakan, perjuangan KH. Zainal Musthafa sampai kapanpun harus dipertahankan dan dilanjutkan dengan cara menjadi manusia terbaik di zaman ini yaitu kebermanfaatan bagi sesama. “Karena perjuangan para pahlawan teramat luar biasa, begitu pun perjuangan para ulama dan santri dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia sangat tidak mudah, mereka mengorbankan jiwa dan raga dari para penjajah,” kata Emil.
Emil menekankan, sebagai generasi penerus, mari kita isi hasil perjuangan para pahlawan dengan hal positif. Jangan membuat petaka, atau perpecahan karena perbedaan pandangan politik. Karena itu akan menyakiti hati para pahlawan termasuk pahlawan dari kalangan Ulama. “Jadilah generasi penerus yang bermanfaat bagi orang lain,” tutur Kang Emil.
Acara tersebut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, pejabat di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, keluarga besar Pondok Pesantren Sukamanah, dan ribuan santri dan pelajar di Pondok Pesantren Sukamanah. Asron.