Kota, Wartatasik.com – Sebagai bentuk memonitoring dan mengevaluasi hasil kerja yang dilakukan oleh seluruh Kader JKN, BPJS Kesehatan rutin mengadakan pertemuan dengan mengajak par kader dan melihat hasil kinerja mereka dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS. Namun, di tengah situasi pandemi saat ini, kegiatan pertemuan tersebut kini dilakukan melalui Video Conference (Vicon).
Kegiatan yang rutin dilaksanakan itu sebagai salah satu upaya meningkatkan tingkat kolektabilitas iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Penerima Upah (PBPU) akan pentingnya membayar iuran. Upaya tersebut tak lepas dari peran dari seluruh Kader JKN sebagai pengingat dan kolekting iuran, pemasaran sosial, dan fungsi pendampingan pelayanan kesehatan, seperti memberi informasi, edukasi dan koordinasi pelayanan keluhan.
“Semenjak adanya wabah covid-19 ini, dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh seluruh Kader JKN, terlihat adanya penurunan grafik terkait collecting iuran. Meski tidak terlalu pesat, kondisi seperti saat ini sangat memengaruhi Kader JKN yang biasanya melakukan kunjungan ke setiap rumah warga binaannya menjadi hanya mengingatkan lewat pesan singkat,” kata Kepala Bidang Penagihan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya Euis Pujasari, Sabtu (27/06/2020).
Meski demikian, pihaknya akan tetap terus berupaya untuk melakukan langkah lainnya dalam meningkatkan kolektabilitas iuran peserta JKN-KIS. Hingga saat ini, upaya yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya sudah sangat kompleks, dimulai dari melakukan upaya telecollecting, memasang iklan pengingat pembayaran iuran, dan penagihan yang dilakukan oleh Kader JKN dari rumah ke rumah.
Namun, pihaknya akan tetap berkomitmen untuk terus menciptakan upaya lainnya, sehingga para Kader JKN dapat terus menjalankan kewajibannya untuk membantu menyukseskan penyelenggaraan Program JKN-KIS. Selain itu, Euis juga mengatakan pihaknya akan sangat terbuka jika ada salah satu Kader JKN yang memiliki kendala dan ingin meminta solusi bagi mereka dalam menjalankan tugasnya untuk mengingatkan kepada peserta JKN-KIS akan pentingnya membayar iuran.
“Terkait kinerja banyak yang turun semenjak wabah virus corona. Saya harap dengan lebih meningkatkan kinerja dengan melakukan telpon, whatsapp, atau SMS kepada peserta. Apabila ada kendala seperti tidak ada nomor handphone harap di share, jadi kita tahu solusinya agar lebih baik lagi kinerjanya,” ungkap Euis.
Baca juga:
Fokus utama tugas Kader JKN yaitu melaksanakan penagihan kepada peserta PBPU, dengan melakukan kunjungan ke setiap rumah peserta door to door. Namun, kegiatan kunjungan langsung sudah tidak lagi dilakukan semenjak pemerintah menetapkan peraturan social distancing ditengah wabah pandemi ini. Kegiatan tersebut diganti dengan kegiatan telecollecting melakukan penagihan via telpon atau Whatsapp.
“Untuk evaluasi kali ini sudah tidak ada bukti kunjungan, jadi diganti dengan Work From Home (WFH) melakukan kegiatan telecollecting via telpon atau Whatsapp, karena kita harus menjaga kesehatan kita semua,” tutup Euis.
Sementara itu, Saepuloh, merupakan kader kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya, saat melaksanakan tugasnya selama ini, aplikasi Mobile JKN sangat membantunya dalam melaksanakan tugasnya. Kehadiran aplikasi tersebut merupakan salah satu upaya peningkatan kemampuan pada kader untuk memberikan informasi tentang pelayanan JKN-KIS berbasis teknologi yang terkini.
“Melalui Mobile JKN, masyarakat dapat mengecek jumlah tagihan iuran peserta, dan mengecek status kepesertaan,” ujar Saepuloh. Jamkesnews | Redaksi